BatakPedia.org -Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berupaya meningkatkan kemampuan penjualan dan pemasaran pelaku ekonomi kreatif (ekraf) Danau Toba secara digital melalui bimbingan teknis.Acara tersebut telah berlangsung di hotel Labersa, Balige kabupaten Toba, Sumatera Utara, dihadiri Koordinator Pemasaran Fesyen, Desain dan Kuliner Kemenparekraf, Andi Ruswar, Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak dan 50 pelaku ekraf Beli Kreatif Danau Toba.
Tujuan Bimtek sebagai bentuk nyata peran Kemenparekraf dalam peningkatan kemampuan di bidang Pemasaran Digital, Trust and Branding Identity serta Pemahaman Pajak untuk menguatkan pelaku ekraf.
Harapan dari terlaksananya program Bimbingan Teknis ini adalah agar para pelaku Ekonomi Kreatif dapat menjalankan Bisnisnya lebih baik dan berkembang pesat, bukan hanya penjualan konvensionalnya saja melainkan penjualan melalui Media Online-nya juga, dan sebagai bentuk digitalisasi Ekonomi Kreatif.
Ditambahkan Andy Ruswar, Bimtek Beli Kreatif Danau Toba bertujuan untuk meningkatkan level bisnis pelaku ekraf dan menghasilkan pelaku ekraf yang potensial, berkualitas dan siap dipasarkan. Beli Kreatif Danau Toba merupakan bentuk bantuan Kemenparekraf terhadap pelaku kreatif yang terdampak COVID-19.
“Ini juga upaya untuk memperkuat Danau Toba sebagai destinasi super prioritas, maka kita turut membantu pelaku ekrafnya,” ujar Andy.
Wakil Bupati Toba, Tonny Simanjuntak mengatakan, Pemerintah Kabupaten Toba menyampaikan terimakasih kepada Direktorat Pemasaran Ekonomi Kreatf Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang telah melaksanakan Bimbingan Teknis Beli Kreatif Danau Toba, dan peluncuran Beli Kreatif Danau Toba yang dilaksanakan di Desa Silalahi, Kabupaten Dairi pada tanggal 22 Pebruari 2021.
Menurut Tonny, Beli Kreatif Danau Toba juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga terhadap pembelian produk Sumatera Utara khususnya dari kawasan Danau Toba. Melalui Bimbingan Teknis Beli Kreatif Danau Toba ini, para peserta pelaku ekonomi kreatif diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya untuk mendukung pemasaran melalui digital marketing untuk memasarkan produknya, perluasan pasar ke dalam market place yang bertujuan untuk meningkatkan omset dari pelaku kreatif.
“Pelaku kreatif dapat naik kelas dengan menatap peluang yang ada, untuk itu kami harapkan pelaku ekonomi kreatif dapat kreatif, inovatif, dan produktif dengan melakukan peningkatan kualitas, peningkatan kuantitas serta melaksanakan kontinuitas produknya,” katanya.
Selama satu bulan program Beli Kreatif Danau Toba sudah terlihat perkembangan yang menggembirakan. Kendala dari segi penjualan di lapangan tidak terlalu terasa, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan penjualan selama program berjalan, dan perkembangan penjualan bukan hanya ada peningkatan omset saja namun juga ada penambahan aset digital dalam penjualan, seperti sosial media yang digunakan untuk penjualan dan marketplace yang sebelumnya tidak ada menjadi ada, sebelumnya satu menjadi dua dan seterusnya.
Bimbingan teknis kali ini merupakan kegiatan ketiga dan menjadi program berkelanjutan supaya pelaku ekraf terus termotivasi untuk menjual produk mereka meski kondisi ekonomi belum pulih. Selain program digitalisasi pemasaran, bimbingan teknis juga memberikan pengetahuan perpajakan bagi para pelaku ekraf.
Salah seorang pelaku ekraf Toba, Julina Marta Hutapea (39), pemilik Dapur Dainang yang memproduksi Sambal Mie Gomak, Hare Toba dan The Sasagun mengatakan sangat terbantu dengan adanya Bimtek Beli Kreatif Danau Toba ini.
“Kita semakin memahami pentingnya pemasaran produk secara digital untuk meningkatkan omset ekraf. Selama ini memang sudah kita lakukan penjualan secara online dengan menggunakan media Facebook dan Instagram pribadi namun hasilnya belum maksimal. Lewat Bimtek ini kita semakin memahami peluang pengembangan usaha lewat digitalisasi yang semakin terbuka lebar dengan banyaknya sarana marketplace yang bisa dimanfaatkan pelaku ekraf untuk memasarkan produknya,” pungkas Marta.