BatakPedia.org – Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) terus menggeber pembangunan infrastruktur di Toba Caldera Resort (TCR) sehingga dengan demikian diharapkan kedepannya kunjungan wisatawan dapat terus meningkat.Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan di Toba, Jumat, mengatakan saat ini ada sejumlah fasilitas masih dalam proses pembangunan di atas lahan otoritatif seluas 386,72 Hektare itu, seperti bangunan kantor BPODT, infrastruktur jalan dan pagar kawasan.
Selain, itu ke depan pihaknya juga akan membangun hotel, rumah ibadah dan fasilitas penunjang lainnya seperti UMKM Centre, jembatan kaca (glass bridge), pelataran parkir, pemadam kebakaran, klinik hingga sekolah pariwisata.
“Sesuai dengan masterplan perencanaan pembangunan dilaksanakan pada tahun 2022, mendatang. Saat ini kita tengah membangun kantor BPODT. Meskipun saat ini sebagian dari kami sudah berkantor di sini,” katanya.
Kantor itu diprediksi akan rampung pada akhir 2021 dan akan mulai dioperasikan pada 2022 mendatang.
BPODT juga tengah melakukan digitalisasi untuk memaksimalkan promosi destinasi wisata di TCR. Pembangunan jaringan kabel optik juga sudah dilakukan, sehingga akses internet di sana bisa diandalkan.
Pihaknya pun terus menggandeng kerjasama dengan para investor. Teranyar, BPODT bekerjasama dengan Bobobox, pihak swasta yang fokus pada pengembangan amenitas berkonsep kabin dengan teknologi tinggi.
Saat ini, sudah ada empat unit Bobocabin tersemat di The Kaldera Toba Nomadic Escape dari 30
yang akan dirampungkan.
“Sesuai dengan arahan Pak Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan. Setelah masterplan selesai, sesegara mungkin kita membawa investor. Sekarang ini memang sudah ada beberapa investor,” ungkap Jimmy.
Selain pembangunan infrastruktur pariwisata di The Caldera Resort, Jimmy mengatakan, pihaknya juga tengah membangun dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas.
Pelibatan masyarakat sekitar menjadi prioritas untuk meningkatkan perekonomian.Dari sisi pendidikan, BPODT sudah memberangkatkan lebih dari 50 anak-anak di kawasan TCR ke Bali. Di sana mereka dibekali pemahaman tentang kepariwisataan berstandar internasional.
Di tengah pandemik COVID-19 yang masih terjadi, BPODT juga akan memprioritaskan pengembangan ekonomi
kreatif.
Khususnya yang berada pada delapan kabupaten kawasan Danau Toba. Nantinya, BPODT akan membantu pengembangan hingga pemasaran produk.
“Target kita bahkan produk mereka nanti bisa masuk ke pasar ekspor,” katanya. (antara)