Batakpedia.org – Kekayaan kuliner Indonesia seolah tidak pernah habis untuk ditelusuri. Salah satu kuliner legendaris yang jarang diketahui banyak orang adalah bagot ni horbo atau dali ni horbo.
Olahan susu kerbau yang sering dijuluki sebagai keju lokal khas Batak ini berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Ingin mengenal dali ni horbo lebih jauh? Yuk, simak faktanya berikut ini!
1. Tradisi warisan leluhur Tanah Batak
Dalam bahasa Batak, “dali” berarti susu, sedangkan “horbo” artinya kerbau. Sesuai namanya, dali ni horbo adalah air susu kerbau yang diolah secara tradisional.
Menurut cerita sejarah, leluhur Batak telah memulai tradisi mengolah susu kerbau menjadi bagot atau dali horbo sejak lama, bahkan semenjak adanya perkumpulan orang Batak.
Di zaman dahulu, dali ni horbo menjadi menu utama di hampir setiap lapo atau rumah makan tradisional Batak.
2. Terbuat dari susu kerbau serta air perasan nanas dan daun pepaya
Bahan utama untuk membuat dali ni horbo adalah susu kerbau segar dan air perasan buah nanas untuk mengentalkan susu dan mengurangi aroma amis. Agar lebih autentik, bisa pula ditambahkan air perasan daun pepaya hijau.
Proses pembuatannya praktis, cukup merebus air susu kerbau yang telah ditambahkan perasan daun pepaya secukupnya dan air perasan nanas hingga mengental. Jika sudah, dali siap dituangkan ke cetakan dan dibiarkan hingga dingin.
Jika penasaran dengan rasanya, kamu bisa mencoba resep di atas.
3. Biasa disajikan bersama arsik
Karena sudah melalui proses pematangan, dali ni horbo bisa langsung dikonsumsi tanpa nasi atau hidangan pendamping. Jika dimakan terpisah, olahan satu ini memiliki rasa gurih yang khas dan unik dengan tekstur yang mirip keju ricotta, namun dengan tekstur sedikit lebih kokoh.
Secara tradisional, suku Batak biasa menikmati dali ni horbo dengan cara dimasak bersama arsik. Arsik adalah masakan ikan bumbu kuning dengan rempah andaliman khas kawasan Tapanuli. Rasa gurih dali horbo yang dipadukan dengan sensasi asam pedas dari pekatnya bumbu arsik dijamin mampu menggetarkan lidah.
Tertarik mencicipi?
4. Bergizi dan tanpa pengawet buatan
Melansir laman Indonesia.go.id, dali ni horbo memiliki kandungan gizi yang tidak jauh berbeda dengan susu lainnya seperti lemak, karbohidrat, dan protein. Bedanya, susu kerbau untuk dali ni horbo diperah secara tradisional, alami, dan sederhana tanpa tambahan bahan kimia atau pengawet buatan.
Uniknya, susu kerbau dibatasi pemerahannya dan baru bisa dilakukan jika bayinya sudah berumur satu bulan untuk mencegah anak kerbau mengalami kekurangan gizi.
Selain itu untuk menjaga kualitas dan jumlah produksi susu, induk kerbau diberikan gizi tambahan melalui pakan khusus seperti ubi jalar, bekatul dan garam, serta beberapa jenis vitamin.
5. Kuliner legendaris yang mulai langka
Dahulu, dali ni horbo banyak dijual di pasar tradisional dan sangat umum ditemui dalam menu masakan sehari-hari. Namun seiring menurunnya jumlah peternak kerbau di daerah Toba dan Tapanuli, akhir-akhir ini dali semakin sulit ditemukan.
Meski mulai langka, namun kamu masih bisa menemukan kuliner legendaris satu ini di sekitar area wisata Danau Toba atau di pasar-pasar tradisional Tapanuli. Kalau berkunjung ke Tanah Batak, jangan lupa cicipi dali ni horbo, ya! (idntimes)