BatakPedia.org – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) menilai pertemuan Grand W20 Summit di Danau Toba, Sumatera Utara yang dijadwalkan 27-29 Juli 2022 menjadi promosi dan pemasaran gratis objek wisata kawasan itu ke pasar mancanegara.
“Asita Sumut mengapresiasi pemerintah yang mempercayakan Danau Toba sebagai salah satu tempat pertemuan Grand W20 Summit,” ujar Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution di Medan, Rabu.
Menurut dia, pertemuan itu menjadi sarana promosi dan pemasaran gratis Danau Toba ke mancanegara. Dengan adanya pertemuan itu, peserta bisa langsung melihat keindahan Danau Toba dan tempat wisata lainnya di kawasan itu.
“Harapan ke depannya, para peserta bisa datang kembali mengunjungi Danau Toba bersama keluarga, kerabat atau minimal bercerita tentang keindahan Danau Toba ke banyak orang,” katanya.
Apalagi, ujar dia, di era digital, postingan Danau Toba oleh para peserta dipastikan semakin menyebar.
“Agar maksimal untuk promosi, tentunya panitia dan Pemprov Sumut sebagai tuan rumah harus bisa memastikan bahwa para peserta merasa nyaman dan aman di Danau Toba,” katanya.
Termasuk harus bisa menunjukkan kebersihan lingkungan sekitar Danau Toba mengingat isu lingkungan kerap menjadi isu “seksi” yang negatif bagi dunia pariwisata yang tentunya sangat merugikan.
“Pertemuan Grand W20 Summit yang menjadi salah satu rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia harus benar-benar dimanfaatkan Pemprov Sumut untuk semakin mengenalkan Danau Toba secara lebih luas lagi,”katanya.
Pertemuan itu, kata dia, secara langsung sudah menggerakkan perekonomian di kawasan Danau Toba karena hotel akan berisi tamu, restoran juga akan mendapatkan konsumen dan pengrajin juga mendapat pembeli.
“Jadi terwujud lah tema besar Presidensi G20 Indonesia 2022 yang disebut Presiden Joko Widodo dengan “Recover Together, Recover Stronger”,” katanya.
Melalui tema itu, ujar presiden, Indonesia mengajak seluruh negara di dunia untuk saling bahu-membahu, mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. (antara)