Batakpedia.org– Kebakaran lahan yang terjadi di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu telah berdampak luas bagi kehidupan masyarakat Enggano.
Kebakaran yang melanda 100 hektare perkebunan masyarakat di Pulau Enggano terjadi sejak satu bulan terakhir. Hal ini pun ikut berdampak beberapa menghanguskan rumah warga.
Sejak 8 Agustus 2019, api terus membakar lebih dari 100 hektare kawasan perkebunan masyarakat di Pulau Enggano. Kebakaran terus meluas. Pergerakan api mulai mengarah ke kawasan hutan lindung di pulau terluar di Provinsi Bengkulu tersebut.
Atas kondisi ini, Ketua Komunitas Seni Budaya Batak Bengkulu (KSB3) mendesak pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk tegas menangani kebakaran lahan yang terjadi di Pulau Enggano.
Hal itu disuarakan oleh Ketua Komunitas Seni Budaya Batak Bengkulu, Sabar Budi Simbolon.
” Pemerintah harus serius dan tegas menangani kebakaran lahan yang sudah meluas dan kurang penanganan dari Pemerintah” kata Sabar Simbolon. Jika hal ini terus dibiarkan, memungkinkan terjadi kebakaran lebih luas dan hutan lindung akan ikut terbakar serta berdampak kepada kesehatan lingkungan dan perekonomian masyarakat, ” ujarnya.
Komunitas Seni Budaya Batak Bengkulu perhatian dengan hal ini serta berharap Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara dan Pemerintah Provinsi memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembakaran, jika kebakaran merambat ke hutan lindung. Terkait kondisi di Enggano, Pemerintah Provinsi harus bertindak cepat dalam mengirimkan bantuan untuk memadamkan api.
” Kita berharap kejadian ini tak terjadi kembali dan seluruh pihak bisa saling menjaga lingkungan,” tutup Simbolon. (hitabatak)