Batakpedia.org- Sama seperti suku Batak lainnya, sub suku Batak yakni Batak Karo memiliki serangkaian tahapan melamar gadis pujaan. Tidak hanya bermodalkan cinta, para pria yang ingin melamar gadis Batak Karo harus benar-benar serius.
Bukan hanya menyatukan dua hati, pernikahan suku Batak Karo juga menyatukan dua keluarga. Maka tidak heran, pernikahan suku Batak Karo berlangsung lebih dari sehari.
Supaya memantapkan diri meminang gadis Batak Karo, yuk simak tahapannya!
1. Sitandan ras keluarga pekepar
Sebelum melakukan lamaran kepada gadis Batak Karo yang dicintai, engkau harus mengikuti tahapan ini. Pada tahapan ini, keluarga besar pria akan mendatangi keluarga besar sang pujaan. Namun, dalam prosesi lamaranmu ini harus melalui anak beru (penerima dari marga lain) dari kedua pihak.
Anak beru dalam pelamaran ini menjadi penyambung lidah dalam prosesi lamaran. Setelah mendapatkan persetujuan dari anak beru, pelamaran ini dibawa ke rumah kalimbubu (pemberi marga) untuk dibahas kapan diadakan mbaba belo selambar.
2. Mbaba belo selambar
Mbaba belo selambar atau membawa selembar sirih merupakan serangkaian pelamaran khas suku Karo. Berkumpul di rumah kalimbubu, para keluarga besar membahas tentang seserahan ataupun disebut nganting manuk.
Biasanya pada tahapan ini pihak pria akan menyajikan jamuan dan sang wanita akan ditanyakan kesungguhan untuk dipinang. Pada tahapan ini kalimbubu sebagai tuan rumah akan melengkapi pembahasan pihak anak beru dari kedua belah pihak dan pihak laki-laki.
3. Nganting manuk
Tahapan ini akan membahas merupakan yang terpenting dalam membahas acara pernikahan. Pihak keluarga besar akan membicarakan hutang adat dan prosesi pernikahan nanti.
Untuk menyederhanakan tata cara pernikahan, sekarang ini acara mbaba belo selambar dan nganting manuk digabungkan. Dalam pelaksanaan, nganting manuk harus dilaksanakan sebulan sebelum hari pernikahan.
4. Kerja Adat
Acara ini merupakan acara utama dari serangkaian tahapan pernikahan. Sebelum dilakukan acara adat, pihak pengantin akan menikah secara agama. Setelah pengesahan pernikahan, pihak pengantin dan keluarga akan melakukan pesta adat yang dilaksanakan di balai desa (losd) atau jambur (gedung pernikahan) sekitar lokasi pihak pengantin perempuan.
Pada tahap ini, pihak keluarga yang jauh berdatangan untuk mengikuti acara sukacita yang sakral karena juga dalam tahapan ini terdapat kalimbubu yang memberi nasihat kepada para pengantin. Tidak lupa, para pengantin diwajibkan landek (menari) dan bernyanyi sebagai tanda syukur bahwa mereka telah menjadi suami-istri.
5. Persadan tendi
Persadan tendi merupakan tahapan pemulihan setelah acara adat. Para pengantin dan keluarga besar bersama-sama menikmati santapan yang disediakan oleh anak beru. Hal ini dilakukan untuk memberikan semangat baru khususnya para pengantin yang sehari bahkan berhari-hari menjalani serangkaian acara pernikahan. Tidak lupa, para keluarga memberikan petuah kepada pengantin.
6. Ngulihi Tudung
Ngulihi tudung merupakan tahapan selanjutnya dalam pernikahan Batak Karo yang dilaksanakan 2-4 hari acara pesta berlalu. Di tahap ini orang tua pihak pria mendatangi orang tua pihak wanita.
Dalam kedatangan tersebut, keluarga pihak pria membawa hantaran yang berupa lauk. Sesampai di rumah, keluarga pihak pria membawa pakaian yang tertinggal pada saat perayaan adat.
7. Ertaktak
Ertaktak merupakan rangkaian terakhir pernikahan suku Batak Karo. Yang dimana tahapan ini membahas pengeluaran pada saat acara pernikahan. Para keluarga sendiri berkumpul di rumah kalimbubu pihak wanita.
Tidak hanya pengeluaran umum, para keluarga juga membahas pengeluaran yang tidak terduga yang harus dibayarkan oleh pihak pria. Setelah membahas pengeluaran, para keluarga juga diberikan jamuan sebagai tanda berakhirnya acara adat pernikahan suku Batak Karo.
Bagaimana prosesi pernikahan suku Batak Karo? Meskipun begitu rumit, pernikahan ini justru begitu bermakna.
Selain menyatukan dua insan, tahapan pernikahan suku Batak Karo ini begitu sakral bahwa cinta saja tidak cukup untuk mengarungi bahtera rumah tangga. (idntimes)