Batakpedia.org– Sigale Gale Carnival 2019 di Samosir, Sumatera Utara (Sumut), menjadi ajang untuk mempromosikan keunikan budaya masyarakat Batak kepada wisatawan.
Carnival yang mengangkat tema The BeaSamosiruty of Ulos parade tersebut diharapkan bisa memperkaya atraksi wisata di wilayah Danau Toba Sumut dan sekitarnya.
Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti, mengatakan selama ini sigale-gale menjadi identitas budaya masyarakat Samosir. “Kemasyuran namanya patut menjadi sebuah simbol kebesaran budaya Batak Samosir,” katanya.
Terlebih karnaval ini juga selalu mengangkat kain ulos yang juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya Batak. Karnaval ini pun menampilkan patung sigale-gale raksasa. Meski berukuran besar, patung ini pun mampu menari mengikuti irama gondang. Puluhan peserta fashion show juga ikut meramaikan karnival tersebut.
“Kekayaan budaya menjadi sebuah atraksi yang mampu menarik wisatawan. Apalagi karnaval ini dikemas bersamaan saat momen libur Lebaran. Dengan itu nuansa libur Lebaran makin luar biasa di Samosir,” kata Esthy.
Hal ini menjadi penting untuk semakin mengangkat pariwisata Danau Toba. Karena atraksi merupakan cara efektif untuk mempromosikan destinasi pariwisata.
“Konsepnya selalu sama 3A. Aksesnya baik, amenitasnya baik lalu didukung dengan atraksi yang berstandar global untuk mengundang wisatawan datang. Danau Toba ini telah didukung dengan akses yang sangat baik dengan adanya Bandara Internasional Silangit. Amenitasnya juga mumpuni. Tinggal terus digenjot atraksi wisata seperti Sigale Gale Carnival ini,” jelas Esthy, dalam siaran persnya, Senin (10/6/2019).
Bupati Samosir Rapidin Simbolon menambahkan Sigale Gale Carnival menjadi momentum mengangkat kekuatan budaya Samosir. Karena jelas atraksi budaya menjadi magnet yang sangat luar biasa bagi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.
“Tadi banyak wisatawan mancanegara yang juga hadir di karnaval ini. Ada dari Malaysia, Taiwan, Swiss, Jerman, dan sebagainya. Ini momentum untuk memanjakan mereka dan menjadi sebuah cerita berkesan sekembali mereka ke negaranya masing-masing,” ujarnya.
Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Basar Simanjuntak mengatakan Sigale Gale Carnival merupakan bentuk penguatan pariwisata Kabupaten Samosir di bidang seni budaya.
“Sebagaimana kita tahu yang sering diutarakan Menpar Arief Yahya, budaya yang merupakan magnet pariwisata itu semakin dilestarikan semakin menyejahterakan,” katanya. (netralnews)