BatakPedia.org- Danau Toba saat ini digadang-gadang menjadi super destinasi wisata di Indonesia. Sejalan dengan proyek tersebut, Pemerintah terus berupaya mengembangakannya salah satunya dengan menyediakan sarana perkemahaan mewah.
Dilansir dari laman Merdeka.com, Pemerintah dalam hal ini Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara akan segera memiliki wisata berkemah mewah atau glamorous camping (glamping) yang investasinya mencapai Rp500 miliar. Peletakan tiang pancang (groundbreaking) proyek kemah mewah itu rencananya akan digelar 14 Oktober mendatang.
“Yang ‘groundbreaking’ itu glamorous camping. Bayangkan seperti Amanwana di Pulau Moyo yang (dulu dikunjungi) Lady Diana. Kita akan bangun juga di situ (Toba),” ujarnya seperti ditulis Antara, Jakarta.
Menurut Arief, kemah mewah yang nantinya dibangun tersebut akan dipatok harga dengan kategori premium. harga yang direncanakan USD 1.000 hingga USD 2.000 per malam.
Para Investor yang membangun kemah mewah itu merupakan investor swasta lokal dan terdapat sejumlah investor lainnya yang juga akan membangun hotel bintang lima di kawasan tersebut. Para investor itu merupakan perusahaan yang telah bekerja sama dengan jaringan hotel internasional.
Senada dengan pengembangan Kawasan Danau Toba, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah membuka pintu seluas-luasnya bagi investor untuk ikut mengembangkan Danau Toba. Pemerintah juga telah menggaet OYO, operator kamar hotel, untuk ikut mengembangkan wisata di kawasan Danau Toba.
“Jadi nanti yang mau ground breaking itu juga tiga hotel bintang 5 dan itu konstruksinya segera. Jadi nanti pararel dengan pembangunan infrastrukturnya. OYO, Grab, itu siap untuk masuk. Siapa-siapa yang mau terlibat silakan saja,” ujar Luhut.
Dalam pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba akan dilakukan secara paralel. Pembangunan meliputi jalan, kelistrikan, fiber optik, instalasi pengolahan limbah hingga penyediaan air bersih. “Kita harap dalam dua tahun ke depan sudah bisa. Jadi 2021 akhir atau 2022 awal,” tutup Luhut. (hitabatak)