Batakpedia.org-Siholta merupakan pusat suvenir dan swafoto khas Batak, berdiri di Jalan Raya Siborongborong-Doloksanggul, Km 7 Desa Nagasaribu II, Kecamatan Lintongnihuta, Kabupaten Humbahas, Sumatera Utara.
Siholta dibuka secara resmi dan diawali dengan acara kebaktian dipimpin Praeses HKBP Distrik XVI Humbang Habinsaran, Pendeta Katson Nababan.
Aldentua Siringoringo selaku pemilik Siholta menyebut, pendirian pusat suvenir atau oleh-oleh di Kabupaten Humbahas sebagai bentuk kecintaan pihaknya terhadap budaya dan tradisi Batak.
“Karena bentuk kecintaan terhadap kampung halaman. Perlu digali adat dan tradisi, agar tidak punah dan terkikis oleh kemajuan dan perkembangan zaman,” kata pria jebolan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara itu.
Dia menyebut, Siholta juga memberikan wadah bagi para pengunjung untuk mengenal, melihat dan merasakan sendiri bagaimana sensasi berpakaian Ulos Batak, mengenal berbagai alat musik Batak dan memicu sihol (kerinduan-red) kepada Tanah Batak.
“Menjadi pusat oleh-oleh dan suasana tradisional dengan sensasi khas Batak. Karena akan menyediakan rumah dan pakaian Batak untuk tempat berswafoto,” kata suami Sarmida Silaban itu.
Sarmida Silaban menambahkan, kehadiran Siholta merupakan bentuk sumbangsih dan kecintaan terhadap kampung halaman.
Menurut dia, Siholta merupakan hasil kerja sama dengan usaha rumahan yang membutuhkan sarana dan prasarana pengembangan usaha.
“Siholta rindu untuk memajukan perekonomian sekitar Tanah Batak dengan menjadi sarana pemasaran usaha rumahan sekaligus mendorong peningkatan kualitas usaha mewujudkan kemajuan bersama,” katanya.
Kemudian melihat potensi destinasi wisata di Danau Toba, perlu dukungan seperti tersedianya tempat suvenir sebagai oleh-oleh dari kawasan wisata Danau Toba.
Agar menjadi berkat bagi masyarakat dan mampu meningkatkan pengetahuan terhadap budaya
“Melihat potensi itu, perlu dibangun tempat oleh-oleh dan berfoto pakaian khas Batak. Belajar dari negara Belanda, tempat oleh-oleh dilengkapi dengan tempat selfie dengan ciri khas pakaian Belanda,” sebutnya.
Salah seorang tokoh masyarakat Sumatera Utara, RE Nainggolan mengapresiasi semangat dan kecintaan Aldentua Siringoringo terhadap budaya dan tradisi Batak yang disebut dengan marsipature hutanabe.
“Menyambut baik dengan peresmian Siholta dan lama sudah diidam- idamkan. Hendaknya ini menjadi tempat wisata bagi masyarakat,” sebutnya.
Menurut mantan Sekda Provinsi Sumatera Utara itu, Siholta merupakan cikal-bakal kebangkitan dukungan terhadap budaya, dan dukungan kepada peningkatan ekonomi masyarakat melalui dunia usaha.
“Memberikan tantangan dan pencerahan kepada masyarakat luas. Desa Nagasaribu akan semakin dikenal melalui suvenir, menjadi promosi sekaligus menjadi salah satu bagian paket wisata,” kata pria yang juga mantan Bupati Tapanuli Utara itu.
Direktur Kerjasama Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Marolop Nainggolan mengatakan, Siholta diharapkan menjadi salah satu pusat pembinaan UKM dan UMKM di Tapanuli.
Komitmen pemerintah selalu mendukung UKM sebagai home industry dengan menyediakan pasar yang luas demi kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
“Ini akan menjadi salah satu pusat UKM di wilayah Tapanuli. Dan akan menjadi tempat pelatihan pengembangan produksi UKM. Pemerintah tidak mengucurkan dana besar apabila tidak ada dukungan UKM itu sendiri,” katanya.
Dikatakan, ke depan keberadaan Siholta juga bisa menghadirkan turis mancanegara. “Berharap turis mancanegara akan datang, sehingga menjadi ruang promosi ekspor. Karena promosi pasar produk kita lebih luas dan kuat,” katanya.
Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor berharap Siholta bersinergi dengan program pariwisata Danau Toba yang sudah ditetapkan sebagai destinasi prioritas.
“Kehadiran usaha pada sektor pariwisata akan menumbuhkembangkan peningkatan pariwisata di Humbahas,” kata Dosmar.
Ketua Persatuan Tuan Situmorang, JB Siringoringo menyambut baik kehadiran Siholta. Karena akan menjadi berkat kepada masyarakat luas dan mampu meningkatkan tingkat perekonomian masyarakat.
“Agar menjadi berkat bagi masyarakat dan mampu meningkatkan pengetahuan terhadap budaya,” sebutnya. (tagar)