Batakpedia.org- Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah menginginkan adanya pelatihan mengenai tata kelola pemerintahan bagi pejabat negara, khususnya bagi kepala daerah terpilih sebelum menjalankan tugas amanah jabatan. Hal ini sebagai bentuk komitmen pencegahan korupsi dini bagi pejabat negara.
Hal ini dikatakan Musa Rajekshah, saat menghadiri acara Tasyakkur Bagi Alumni Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dan Kuliah Umum Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Terpilih periode 2019-2023 Lili Pintauli Siregar, di Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja, Medan.
Di era demokrasi ini, kata Musa Rajekshah, semua orang boleh maju menjadi kepala daerah, asal sesuai dengan persyaratan, karena pemilihan one man one vote. Artinya tidak semuanya orang yang maju sebagai kepala daerah mengerti pemerintahan. Jangan setelah masuk, terjebak dengan sistem dengan kesalahan. Bukan hanya korupsi tapi kesalahan kebijakan dan segala sesuatunya.
“Akhirnya yang dirugikan negara. Akhirnya masyarakat kita menjadi apatis, karena melihat sebagian pimpinan yang diharapkan bisa membuat perubahan, ternyata tersandung masalah korupsi, yang juga bukan kemauannya sendiri, karena ketidaktahuan. Makanya perlu pembekalan untuk kepala daerah terpilih sebelum memimpin daerah,” ujar Musa Rajekshah yang akrab dipanggil Ijeck.
Ijeck menambahkan, dirinya bersama Gubernur Edy Rahmayadi berkomitmen memberantas korupsi dalam menjalankan tugas memimpin Provinsi Sumatera Utara. Diakuinya, dalam mengelola pemerintahan, masih adanya sistem manual yang dipakai. Ke depan, diharapkannya, pemerintahan ini bisa menggunakan sistem informasi digital, sehingga transparansi kerja bisa terlaksana.
“Kita sangat berkomitmen dalam memberantas korupsi. Kita tak inginkan korupsi itu terjadi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tapi apa yang saya sampaikan tadi harus juga sistem ini dibangun, tidak bisa hanya sistem manual yang sekarang ini terjadi dan tata kelola pemerintahan ini memang harus mengutamakan efisiensi dan mempunyai integritas sebagai pelaksana tugas,” jelas Ijeck.
Dalam kegiatan ini, Ijeck juga ikut melaksanakan acara Mangupah-upah bagi Wakil Ketua KPK Terpilih periode 2019-2023 Lili Pintauli Siregar bersama anggota legislatif terpilih baik tingkat DPRD Sumut dan Kabupaten/kota yang merupakan alumni UISU. Hal ini merupakan bentuk syukuran yang dilaksanakan UISU karena alumni kampusnya berhasil duduk di salah satu institusi penting di Indonesia.
jeck yang juga Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UISU pun berpesan kepada para anggota lesgilatif agar serius dalam mengemban amanah jabatan sebagai wakil rakyat. “Harus diniatkan dari hati, sebagai anggota legislatif. Karena ini adalah tugas penting, mengemban amanah rakyat. Kita tak tahu juga apa yang diberikan Allah SWT di masa depan. Kita berdoa kepada Allah agar diberikan yang terbaik di dunia dan akhirat. Karena semua yang kita lakukan akan dipertanggungjawabkan,” ujar Ijeck.
Sebagai sesama alumni UISU, ijeck bangga atas terpilihnya Lili Pintauli Siregar sebagai salah satu Pimpinan KPK RI periode 2019-2023. Untuk itu, Ijeck berharap, Lili bisa mengawasi kinerja pemerintahan daerah dengan baik. “Kepada pimpinan KPK, sebagai alumni UISU, mohon kami dinasihati apabila menjalankan tanggung jawab ini untuk rakyat Sumut ada kesalahan,” ujar Ijeck.
Ijeck juga berharap agar UISU bisa mengembalikan kejayaannya. Tak dapat dipungkiri, UISU sempat mengalami keterpurukan akibat konflik internal. Hal ini merugikan banyak pihak, mulai dari kampus hingga ke mahasiswa. “Mohon maaf kepada yayasan, kita ingin tidak ada lagi konflik. Karena rasa cinta kita kepada UISU. UISU harus besar dan terkenal di daerah – daerah lain,” tegas Ijeck.
Lili Pintauli Siregar mengaku senang usai diupah-upah. Dikatakannya, hal ini merupakan wujud syukur dan kebanggaannya pernah menimba ilmu di UISU. “Ini bagian dari wujud syukurnya kampus dimana saya menimba ilmu selama 4,5 tahun di tahun 1986-1991. Ini bagian dari wujud saya untuk bisa mengabdi dan menunjukan bahwa kampus tempat saya mengabdi itu juga bisa melahirkan kader kader yang baik dan bertanggung jawab dan bisa berperan serta untuk membuat Indonesia punya nilai lebih. Saya bersyukur untuk itu,” ujar Lili. (hitabatak)