• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

7 Film Bioskop yang Mengangkat Tema Tentang Budaya Batak

batakpediabybatakpedia
11 November 2020
inBudaya, Umum
0
‘Pariban : Idola dari Tanah Jawa’ Tayang 9 Mei 2019
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org – Film yang mengangkat tema tentang budaya Indonesia banyak diproduksi oleh sineas perfilman tanah air. Selain untuk menghibur, film yang bernuansa budaya yang kental ini bertujuan untuk menyadarkan masyarakat Indonesia agar lebih menggali lagi budaya yang ada disekitarnya dan tentunya mengedukasi masyarakat.

Film yang telah banyak diproduksi oleh industri perfilman tanah air salah satunya mengangkat tentang budaya Batak. Apa saja film yang bernuansa budaya Batak yang telah dirilis di Bioskop dan bagaimana jalan cerita film tersebut ? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

1. Demi Ucok

Film Demi Ucok ini mengisahkan tentang Gloria Sinaga atau Glo yang ingin sekali mengejar mimpinya sebagai sutradara film sehingga ia melupakan kesempatan untuk menikah sebelum cita-citanya tercapai. Dalam hal ini, ibu Glo (Mak Gondut) tidak merestui hal tersebut. Mak Gondut ingin sekali Glo menikah dengan laki-laki Batak pilihannya. Karena tidak berhasil menemukan jalan tengah, Mak Gondut dan Glo akhirnya melakukan penawaran. Mak Gondut bersedia memberikan Glo uang asuransinya senilai satu miliar rupiah untuk dana flimnya asalkan Glo bersedia menikah dengan laki-laki Batak pilihan Mak Gondut.

Flim Demi Ucok ini ditulis, disutradari dan diproduseri oleh Samaria Simanjuntak. Film ini rilis pada 3 Januari 2013. Dibalik ceritanya yang memiliki genre drama komedi, film ini menyiratkan pesan yang sangat dijunjung tinggi oleh orang Batak. Apabila kita menghormati orangtua kita maka kesuksesan akan menghampiri.

2. Mursala

 

Film Mursala bercerita tentang seorang pemuda Batak bernama Anggiat yang merantau ke Jakarta dan menjadi seorang pengacara. Setelah sukses menjadi pengacara, kedua orangtua Anggiat mengharapkan agar ia menikah dengan paribannya yang bernama Tiur. Tiur ternyata adalah teman bermain Anggiat semasa kecil di Pulau Mursala. Di Jakarta, Anggiat ternyata telah menemukan tambatan hatinya yang juga boru Batak yang bernama Clarita. Sayangnya, Clarita dan Anggiat tidak bisa bersatu karena larangan adat, mereka berdua merupakan saudara (marito) karena Clarita bermarga Saragih sementara Anggiat bermarga Simbolon.

Soundtrack dari film Mursala ini diisi oleh penyanyi legendaris Indonesia, Iwan Fals. Lagu yang diciptakan oleh Iwan Fals ini berjudul Mursala dengan lirik yang menceritakan bagaimana sebenarnya kehidupan di Pulau Mursala.

3. Bulan di Atas Kuburan

Film yang disutradarai oleh Edo W F Sitanggang ini bercerita tentang 3 sahabat yang ingin mencapai mimpinya dengan merantau ke Jakarta. Mereka bertiga adalah Sahat (Rio Dewanto), Sabar (Tio Pakusadewo) dan Tigor (Donny Alamsyah). Sesampainya di Jakarta, mereka bertiga berpisah. Mereka bertiga menjalani hidup sendiri-sendiri dan dihadapkan dengan permasalahan hidup yang semakin rumit.

4. Toba Dreams

Cerita dari film Toba Dreams mengisahkan tentang Sersan Mayor Tebe yang salah mendidik ketiga anaknya. Sersan Mayor Tebe mendidik anak-anaknya dengan sangat keras, layaknya didikan kepada tentara. Karena tidak terima dengan didikan ayahnya, Ronggur yang merupakan anak sulung dari Sersan Mayor Tebe, selalu memberontak.

Dengan alasan mencapai cita-cita, Ronggur kembali ke Jakarta. Di Jakarta Ronggur malah berubah menjadi seorang mafia narkoba dan merebut kekasihnya (Andini) dari orangtuanya dengan siasat bahwa Ronggur telah menghamilinya. Setelah berselang beberapa tahun, Ronggur dan Andini menjadi keluarga yang utuh dan menghasilkan anak dari buah cinta mereka. Tetapi karena masa lalu dari Ronggur yang kelam, ia kembali berhadapan dengan mafia dan akhirnya ia tertembak sewaktu ia pulang ke kampung dengan niat melarikan diri dari para mafia yang mengejarnya.

Uniknya, di dalam cerita film ini, dipasangkan pasangan yang benar-benar telah menikah di kehidupan nyata. Pasangan itu adalah Vino G Bastian dan Marsha Timothy. Hal ini memang merupakan salah satu nilai positif. Dengan begitu mereka tidak perlu repot-repot membangun cemistry lagi karena keduanya sudah mengenal satu sama lain dengan baik.

5. Lamaran

Film Lamaran ini bercerita tentang dua sejoli yang berbeda suku. Aan merupakan keturunan suku Sunda sementara Tiar Saringar merupakan keturunan suku Batak. Tiar Saringar merupakan seorang pengacara sementara Aan adalah seorang resepsionis di perusahaan yang sama dengan Tiar.

Singkat cerita, karena berani mengungkap fakta yang sebenarnya dalam kasus yang ditanganinya, Tiar menjadi sasaran ancaman pembunuhan. Pada kesempatan ini muncul dua agen rahasia yang menggunakan Aan sebagai mata-mata untuk mengawasi gerak-gerik Tiar. Dengan segala akal, kedua agen ini akhirnya memutuskan agar Aan dan Tiar berpacaran agar maksud mereka terpenuhi.

Tidak disangka, kabar Tiar dan Aan yang telah berpacaran sampai kepada orangtua Tiar. Karena Aan adalah suku Sunda, Aan diberi marga agar dapat menikahi Tiar. Orangtua Aan dan orangtua dari Tiar sebenarnya tidak terlalu setuju dengan hubungan mereka. Tetapi karena bantuan dari agen rahasia tadi, rencana lamaran pun akhirnya terjadi.

6. Pariban : Idola dari Tanah Jawa

Film Pariban : Idola dari Tanah Jawa ini tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 9 Mei 2019. Film ini dibintangi oleh Atiqah Hasiholan dan Ganindra Bimo.

Film ini bercerita tentang seorang pemuda Batak yang bernama Halomoan (Ganindra Bimo), ia telah lama tinggal di Jakarta dan telah memiliki pekerjaan yang mapan. Karena telah berusia matang (35 tahun), Halomoan disuruh orangtuanya agar cepat-cepat menikah. Setelah melakukan banyak usaha, Halomoan tidak menemukan satupun perempuan yang cocok untuk jadi calon istrinya.

Akhirnya, orangtua Halomoan memutuskan untuk menjodohkan ia dengan paribannya yang ada di kampung. Halomoan disuruh pergi ke kampung untuk bertemu dengan paribannya yang bernama Uli (Atiqah Hasiholan). Dengan sedikit berat hati, Halomoan pun pergi ke kampung dan menyampaikan maksud kedatangannya kepada Uli dan kedua orangtua Uli. Tapi ternyata Uli telah memiliki kekasih.

7. Horas Amang: Tiga Bulan untuk Selamanya

Film Horas Amang ini tayang di Bioskop pada 26 September 2019. Film ini merupakan salah satu film yang kental akan budaya Batak. Film ini bercerita tentang kehidupan suatu keluarga Batak yang tidak harmonis. Ketidakharmonisan itu terlihat dengan tingkah laku tiga anak yang tidak menuruti perintah ayahnya (Amang). Karena hal itu, Ayah (Amang) ingin mengubah kehidupan anaknya menjadi lebih baik dengan caranya sendiri.

Itulah 7 film Bioskop yang mengangkat tema tentang budaya Batak. Gak selamanya cerita dari film bertema budaya itu monoton lho, 7 film di atas buktinya. Yuk, tonton!(idntimes)

Join BatakPedia.org Telegram Group
Previous Post

Disbudpar Sumut kembangkan pariwisata berbasis geopark

Next Post

Polisi tangkap empat tersangka kasus rudapaksa siswi SMK di Toba

Next Post
Polisi tangkap empat tersangka kasus rudapaksa siswi SMK di Toba

Polisi tangkap empat tersangka kasus rudapaksa siswi SMK di Toba

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In