Batakpedia.org- Menjadi orang Batak memang punya keunikan dan keseruan tersendiri. Mulai dari garis wajah yang tegas, gaya bahasa yang keras, sampai silsilah serta adat budaya yang rumit. Semua itu bikin kamu bangga dengan identitasmu sebagai orang Batak, meski tak jarang kamu juga menemui kesulitan sebagai orang Batak perantauan.
Tapi, jangan buru-buru ngaku sebagai orang Batak sejati dulu kalau kamu belum pernah menginjak Tano Batak di daerah Sumatera Utara dan melakukan hal-hal berikut ini di sana. Hal-hal apa sajakah itu?
1. Menjamahi lanskap Danau Toba itu wajib hukumnya. Kalau belum pernah kemari, darah Batakmu sia-sia!
Siapa sih yang gak pernah mendengar luar biasanya Danau Toba? Dengan panjang mencapai 100 km dan lebar 30 km, inilah danau terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Banyak orang yang berlomba-lomba untuk datang ke danau Toba demi menyaksikan keagungannya. Megahnya danau ini bisa kamu saksikan dari sejumlah kabupaten di Sumatera Utara.
Kawasan sekitar danau inilah yang menjadi asal orang Batak. Jadi, kalau kamu ngaku orang Batak, jangan lupa menginjakkan kaki di Toba dan saksikan sendiri keindahan danau yang jadi tanah leluhurmu ini. Lahir dan besar di daerah lain? Kamu akan kagum pada keberanian leluhurmu untuk pergi merantau. Berdiri menatap luasnya danau di depan matamu, mungkin kamu bakal berpikir: kalau jadi mereka, nggak bakal deh kamu kebayang bisa meninggalkan tempat seindah ini.
2. Lihat megahnya air terjun Sipiso-piso di sisi utara Danau Toba
Di dataran tinggi Kabupaten Karo, tepatnya di Desa Tongging, Kecamatan Merek, ada air terjun yang mengalir langsung ke Danau Toba. Air terjun ini terletak di sisi utara Danau Toba dan memiliki ketinggian mencapai 120 m, menjadikannya air terjun tertinggi di Indonesia. Kalau kemari, kamu akan disuguhi pemandangan air terjun bak pisau yang membelah perbukitan. Rasakan sendiri gemericik air yang jatuh sembari menikmati panorama Danau Toba. Btw, tahu gak ‘Sipiso-piso’ artinya apa? Hayo, katanya orang Batak?
3. Ngafe jangan di Jakarta aja. Pergilah ke Jalan Parapat-Siantar, ngopi ditemani monyet sambil melihat panorama Danau Toba dari atas jurang
Salah satu sisi Jalan raya Parapat-Siantar menyajikan keelokan lanskap Danau Toba yang istimewa. Di pinggir jalan, kamu bisa menemukan kafe-kafe dan restoran yang berdiri di tepi jurang. Di sinilah kamu bisa makan sambil ditemani indahnya pemandangan Danau Toba.
Tak jarang, kamu juga bisa menjumpai monyet-monyet penghuni hutan lindung yang “nongkrong” di tepi jalan. Monyet-monyet ini seringkali berusaha menarik perhatian pengunjung agar memberi mereka makan, bikin pengalaman jalan-jalanmu makin seru.
4. Melihat batu gantung yang melegenda dari dekat di Kota Parapat
Selain nongkrong menikmati pemandangan Danau Toba bareng monyet di Jalan Parapat-Siantar, kamu juga bisa menjumpai sebuah batu unik yang melegenda bernama Batu Gantung di Parapat, kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun. Dinamakan Batu Gantung karena batu tersebut menggantung di atas tebing, menyerupai bentuk manusia.
Konon, Batu Gantung ini adalah jelmaan seorang gadis bernama Seruni yang meninggal di tepi Danau Toba. Legenda ini sangat erat kaitannya dengan asal-usul kota Parapat yang menjadi salah satu kawasan wisata andalan Kabupaten Simalungun. Hayo, kalau kamu orang Batak sejati, kamu harus tahu nih legendanya.
5. Jangan cuma berhenti di Toba. Menyeberanglah ke Samosir dan saksikan bocah-bocah berenang di bawahmu untuk berebut koin
Udah menginjakkan kaki di pesisir Toba, tentu belum lengkap jika belum menyeberang ke Pulau Samosir. Salah satunya, kamu bisa menyeberang dengan kapal feri dari pelabuhan Ajibata di Parapat menuju Tomok di Samosir.
Yang menarik, bocah-bocah koin akan meminta pengunjung melemparkan koin ke dalam danau. Tanpa rasa takut, mereka akan melompat dari atas geladak ke danau untuk mengambil uang logam yang kamu lempar. Melihat atraksi dan kelihaian mereka terjun bebas dan berenang untuk mendapatkan sekeping uang logam sangat menghibur.
6. Manortor bareng Sigale-gale di Pulau Samosir
Di Tomok, Samosir, tentunya kamu harus menyaksikan pertunjukan tari Tortor yang ditampilkan oleh Sigale-gale. Sigale-gale adalah boneka kayu berukuran manusia yang digerakkan secara mekanis dengan tali oleh seorang dalang, mengikuti irama musik khas Batak. Biar seru, kamu juga harus ikutan menari Tor-tor.
Sigale-gale artinya “lemah gemulai”. Dulunya, ada seorang raja yang sangat rindu pada anaknya di medan perang, sehingga dibuatlah patung yang mirip dengan anaknya. Konon, dulu Sigale-gale bisa menari sendiri tanpa tali, lho.
Sementara gerakan tari Tor-tor sendiri sebenarnya ada macam-macam. Ada yang telapak tangannya mengarah ke samping, ada juga yang ke depan. Sebagai orang Batak, kamu harus mengerti dong apa bedanya?
7. Mungkin selama ini kamu lebih sering makan spaghetti. Tapi, jangan lupakan kuliner khas Batak yang bentuknya mirip: mie gomak
Sebagai orang Batak, kamu harus coba sajian kuliner khas yang satu ini: mie gomak. Mie gomak merupakan kuliner khas Batak Toba yang bentuknya mienya tebal mirip spaghetti. Mie gomak biasa disajikan goreng, kuah, maupun bumbu kacang. Selain enak, mie gomak ini juga bikin kenyang. Apalagi kalau ditambah ikan asin sebagai pelengkap, nikmat banget, tuh!
8. Hormati budaya leluhurmu dengan menambah wawasan kebatakan di Museum Batak Balige
Balige yang terletak di Kabupaten Toba Samosir punya beberapa tempat wisata yang kental nuansa sejarah Bataknya, seperti Makam Sisingamangaraja XII dan Museum Batak di TB Silalahi Center. Di Museum Batak, kamu dapat menambah wawasan kebatakan kamu lewat berbagai koleksi yang dipamerkan di gedung yang modern. Ada juga contoh kampung Huta Batak yang berisi rumah adat khas Batak berupa ruma dan sopo, bahkan lengkap dengan boneka Sigale-gale.
9. Mampir ke Bandara Internasional Kualanamu yang jadi kebanggaan warga Medan
Ya, Sejak 2013 lalu, Medan memiliki bandara udara internasional Kualanamu yang jadi kebanggaan warganya. Kemegahan bandara terbesar kedua di Indonesia memang gak diragukan lagi, modern banget! Bandara ini bahkan berani disandingkan dengan bandara kelas dunia seperti Changi di Singapura. Dibanding bandara, tempat ini malah lebih mirip mal.
Hayo, siapa di antara kamu yang pernah bela-belain main ke bandara ini demi mengintip kemegahannya?
10. Sekali seumur hidup, coba ‘buang duit’ dengan naik Railink jurusan Kualanamu-Medan
Selain pusat perbelanjaan dan restoran di dalam bandara, Kualanamu juga memiliki Airport Railink Service atau ARS, sebuah jalur kereta api eksekutif yang menghubungkan Kualanamu dan kota Medan. Sebagai KA lokal yang berkelas, fasilitas yang ditawarkan oleh ARS tentu mewah dan eksklusif, termasuk harganya. Hehehe. Tiket ARS ini senilai RP100.000 sekali jalan, tapi gak papa lah sekali-sekali naik kereta ini untuk merasakan fasilitasnya yang mewah.
11. Cari tahu gimana rasanya “mandi Coca Cola” di Tarutung, Tapanuli Utara
Mandi air panas mungkin udah biasa. Tapi, kebayang gak rasanya berendam di pemandian yang airnya mirip air soda? Orang Batak pasti tahu nih! Di Tarutung, tepatnya di Desa Parbubu, Kabupaten Tapanuli Utara, ada sebuah kolam yang disebut Pemandian Air Soda. Warga setempat menyebutnya Aek Rara yang berarti “Air Merah”, karena airnya memang berwarna kemerahan seperti kola.
Konon, pemandian air soda ini cuma ada dua di dunia lho. Yang satunya lagi berada di Venezuela. Sambil berendam, kamu juga akan disuguhi dengan pemandangan lembah nan hijau.
12. Menjamahi agungnya Salib Kasih di atas bukit di Tarutung
Masih di Tarutung, ada tempat wisata rohani bernama Salib Kasih yang menjadi salah satu ikon wisata kota Tarutung. Orang bilang, kamu belum ke Tarutung kalau belum menjamahi tempat ini. Salib Kasih ini adalah monumen berbentuk salib raksasa yang dibangun di atas Dolok (bukit) Siatas Barita untuk mengenang jasa dan dedikasi dari Dr. Ingwer Ludwig Nommensen, sang Apostel Batak.
Naik ke atas bukit tempat Salib Kasih berada tentu bukan hal yang mudah, kamu mesti menapaki ratusan anak tangga selangkah demi selangkah. Tapi tenang, pemandangan pinus sepanjang jalan akan membuatmu lupa dengan capekmu. Apalagi, di atas kamu bisa menemukan pemandangan Lembah Silindung yang menawan.
13. Jangan cuma tahu nama Gunung Sinabung dari berita. Lihat langsung kemegahannya di Berastagi, Kabupaten Karo
Kota Berastagi yang terletak di dataran tinggi Karo ini memang terkenal sebagai kawasan wisata di Sumatera Utara. Di kota kecamatan yang dingin ini, kamu bisa menikmati indahnya panorama Gunung Sibayak dan Sinabung yang mengapit tempat ini. Ada juga sejumlah objek wisata yang bisa kamu datangi di sini, seperti Bukit Gundaling, Danau Lau Kawar, Taman Alam Lumbini, serta air terjun Sikulikap.
Tak cuma itu, kamu juga bisa menikmati buah-buahan segar yang dihasilkan di sini. Datang aja ke pasarnya yang selalu ramai pengunjung.
14. Menyaksikan Festival Danau Toba yang diadakan setiap tahun
Festival Danau Toba yang diadakan setiap tahun ini selalu menyedot ribuan pengunjung lokal dan mancanegara. Di sinilah kamu akan disuguhkan dengan aneka pentas budaya, kesenian, dan pameran. Adapula pesta olahraga seperti lomba renang dan perahu naga. Festival ini diikuti oleh peserta dari tingkat lokal, nasional, sampai internasional. Sebagai orang Batak, akan lebih lengkap kalau kamu ikut berpartisipasi dalam festival ini, baik sebagai peserta maupun pengunjung.
15. Jongkok naik bentor
Kamu orang Batak, tapi belum pernah naik betor alias becak motor? Ke mana aja kamu? Betor adalah salah satu transportasi umum yang khas di daerah Sumatera. Di Sumatera Utara, tiap daerah punya betor khasnya masing-masing, seperti betor Siantar yang ditarik oleh motor tua ber-CC besar seperti BSA dan Norton, atau Balige dengan betor vespanya.
Sejumlah potensi wisata dan keunikan yang dimiliki oleh Tano Batak inilah yang membuatmu bangga dengan identitasmu sebagai orang Batak. Jadinya, sayang banget kalau kamu sendiri malah belum pernah menjelajahi tempat-tempat dan melakukan hal-hal menarik di atas. Soalnya, bukan cuma orang Batak aja yang pengen menjelajahi keelokan Tanah Batak. (hipwee)