Batakpedia.org – Patah hati yang kurasakan belum juga hilang dan membekas. Waktu 2 tahun dalam membina hubungan sebagai status berpacaran bukanlah waktu yang sebentar. Aku berpikir bahwa patah hati ini akan sulit hilang, namun sampai ketika dia datang ke kehidupanku. Inilah awalku bertemu dengannya.
Pada saat itu yang aku pikirkan bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan database sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kualitas perusahaan dan membangun relasi. Bermodalkan nama samaran dan juga percaya diri. Aku mulai berselancar di suatu aplikasi grup profesional.Sepanjang aku berselancar dan menemukan berbagai anggota dengan keunikan masing-masing, mataku berhenti pada satu sosok. Kusebut namanya “Mr. Funny”. Orang batak, seiman dan lucu. Itu yang menggambarkan tentang dirinya. Tipe yang aku cari. Awalnya aku mengucapkan selamat ulang tahun padanya di tanggal 30 Agustus. Dan dia menjawab ” Boleh aku kenalan?”.
Setelah kami berkenalan, obrolan berlanjut pada whatsapp. Sepanjang obrolan kami menikmati pembicaraan dua arah yang kami lakukan. Namun rasa suka belum timbul dalam hati. Dan komunikasi berhenti hingga beberapa minggu lamanya. Aku mulai melupakannya.
Selama sebulan lamanya kami tidak saling berkomunikasi satu sama lain. Aku memberanikan diri untuk berbicara seputar masalah kantor yang aku alami padanya dengan harapan ia bisa membantu, karena aku lihat dia cukup dewasa dalam menghadapi masalah. Dan ia merespon! Kami kembali melanjutkan obrolan kami yang sempat terputus selama sebulan lamanya. Kami mulai video call dan saling bertegur sapa satu sama lain. Dan akhirnya mulai merencanakan untuk kopi darat.
Lama aku menunggu selama hampir 1 jam lamanya di sebuah mall. Namun aku tidak melihat tanda-tanda ia muncul. Bahkan messageku pun tak terkirim. Aku mulai pasrah. Beberapa menit kemudian, gayung bersambut. Kami pun akhirnya janjian untuk nonton. Aku deg-degan! 30 menit menit kemudian ia muncul. Dan kami saling canggung satu sama lain. Pertama kali melihatnya, tubuhnya tinggi, kulitnya halus dan tipe orang yang bersih.
Setelah berkenalan, kami masuk ke bioskop. Dan sepanjang film diputar, kami tertawa oleh filmnya yang kocak dan kami mulai berpegangan tangan. Kaget dan senang bercampur jadi satu. Dan aku mulai merasakan suka.
Sakit hati yang ku alami akhirnya semakin lama semakin terkikis oleh sikap baik oleh “Mr Funny”. Ia mulai menunjukkan rasa suka padaku dan akupun merasakan hal yang sama. Begitu nyaman bersamanya. Bahkan yang aku kagetkan ia begitu taat beribadah dan orang tuaku menyukainya.
Aku juga baru mengetahuinya bahwa kami korban masa lalu percintaan yang pahit dan sama-sama berjuang untuk melupakan sakit hati itu. Dari situ aku mulai yakin bahwa ini saatnya aku memulai cerita baru bersamanya dan yakin akan adanya pelangi setelah hujan reda. (hipwee)