responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) secara administratif berlokasi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Provinsi Sumatera Utara yang meliputi 13 wilayah kecamatan dan bersinggungan dengan 68 desa. Nama taman nasional berasal dari nama sungai utama yang mengalir dan membelah Kabupaten Madina, yaitu Batang Gadis. TNBG memiliki luas lebih dari 72.150 hektar dan terletak pada kisaran ketinggian 300 sampai 2.145 mdpl dengan titik tertingginya di puncak gunung Sorik Merapi.
Sejarah
Berbeda halnya dengan taman nasional lainnya, penunjukan TNBG diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Madina. Prakarsa ini tidak terlepas dari keinginan, dorongan dan dukungan dari masyarakat setempat untuk menyelamatkan hutan alam yang masih tersisa dan relatif utuh di Provinsi Sumatera Utara agar dapat mendatangkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat dan pemerintah daerah.
Sudah sejak lama masyarakat Madina menjalankan kearifan lokal yang masih bertahan sampai saat ini. Secara tradisional masyarakat telah melindungi hutan alam dan sumber air serta memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana, misalnya melalui tata cara lubuk larangan, penataan ruang banua/huta, tempat keramat ‘naborgo-borgo’ atau ‘harangan rarangan’ (hutan larangan) yang tidak boleh diganggu dan dirusak. Dalam pandangan hidup masyarakat Mandailing, air merupakan ‘mata air kehidupan’ yang bertali-temali dengan institusi sosial, budaya, ekonomi dan ekologis, sehingga harus dilindungi keberadaannya.
Flora
Berdasarkan hasil penelitian diperkirakan terdapat 225 jenis tumbuhan berpembuluh (Vascullar plant) atau sekitar satu dari seluruh tanaman berpembuluh di Indonesia. Terdapat beberapa jenis tumbuhan yang khas dan mulai langka di daerah Mandailing yaitu bunga padma (Rafflesia arnoldi), kantong semar (Nephentes sp), meranti merah (Shorea sp), gugusan tegakan bania/bania tanduk (Shorea leptocladus ), suren (Toona sureni), damar laut (Shorea spp), kapur (Dryobalanops spp), agathis (Agathis spp) dan lain-lain jenis tumbuhan yang belum diketahui namanya.
Fauna
Berdasarkan hasil survei, Taman Nasional Batang Gadis menyimpan keunikan komposisi keanekaragaman hayati dan diduga bahwa kawasan Batang Gadis kemungkinan merupakan zona hibridisasi (pertemuan atau persilangan) dari jenis-jenis satwa khas Sumatera bagian Selatan, Utara dan Timur.
Jenis mamalia, antara lain Harimau Sumatera ( Panthera tigris ), macan dahan (Neofelis nebulosa), anjing hutan (Cuon alpinus), kucing emas (Catopuma temminckii), kucing batu (Felis marmorata), tapir (Tapirus indicus), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rusa (Cervus unicolor), kijang (Munticus muntjak), beruk (Macaca nemestrina), ungko (Hylobates sp.), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), siamang (Symphalangus syndactylus), landak (Hystrix brachyura), musang tenggorokan-kuning (Martes flavigula), trenggiling (Manis javanica), dan beruang madu (Helarctos malayanus).
Jenis burung, antara lain burung Schneider pitta (Pitta schneider), dan salvador pheasent (Lophura inormata) yang merupakan jenis langka dan endemik Sumatera, jenis burung Carpococcyx radiceud (jenis ini baru ditemukan kembali setelah satu abad menghilang), burung baza hitam (Aviceda leuphotes) yang merupakan jenis pemangsa pengunjung (Migratory species ), kuok atau sejenis burung merak (Polyplectron malacense), burung cucak rawa, burung kuayan, burung murai batu, burung kepodang dan lain-lain jenis burung yang belum diketahui namanya. Selain itu, ditemukan sembilan dari sepuluh jenis burung rangkong atau hornbill yang ada di Sumatera, yaitu Buceros spp, Anthraceros spp, Anorrhinus spp, dan Aceros spp .
Jenis Amphibia, antara lain katak bertanduk tiga (Megophrys nasuta), dan sesilia (Ichtyophis sp), yaitu jenis katak yang tidak bertungkai penghuni bawah permukaan tanah di hutan basah di Sumatera dan Sunda Besar.
Beberapa lokasi atau obyek yang menarik untuk dikunjungi
1. Danau Saba Begu
Danau Saba Begu dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 selama 45 menit dari kota, kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak sejauh 300 meter. Di Danau Saba begu, Anda dapat melihat panorama alam dengan latar belakang puncak Gunung Sorik Merapi. Di sini juga Anda dapat mengamati burung-burung dan satwa lain yang merupakan endemik Taman Nasional Batang Gadis. Apabila ingin mencoba keberentungan, Anda dapat memancing di sini.
2. Aek Sampuran (Air Terjun) Namenek Nagodang
Aek Sampuran (Air Terjun) Namenek Nagodang terletak di Desa Pastap Julu. Lokasi ini dapat ditempuh dengan kendaraan roda 4 selama 1 jam dari Kota Panyabungan ke arah Bukit Tinggi.
3. Sibanggor Julu
Sibanggor Julu dapat ditempuh selama 45 menit menggunakan kendaraan roda 4 dari kota Panyabungan. Di Sibanggor Julu, pengunjung dapat mendaki Gunung Sorik Merapi, kemudian akan menjumpai Danau Aek Cunik di Puncak Gunung Sorik Merapi dan Air Terjun 7 Rasa. Di sekitar desa Sibanggor, pengunjung akan menjumpai rumah adat desa yang unik dan aliran air panas di Sungai Sibanggor.
4. Air Terjun Aek Nabontar
Air Terjun Aek Nabontar terdapat di Desa Longat yang dapat ditempuh selama 30 menit dengan kendaraan roda 4. Dari Desa Longat dilanjutkan dengan jalan kaki melalui jalan setapak selama 2 jam.
5. Sungai Ngai Sihayo dan Air Terjun Langit Saotik
Sungai Ngai Sihayo dan Air Terjun Langit Saotik terletak di Desa Hutagodangmuda yang dapat ditempuh selama 45 menit dengan kendaraan roda 4. Dari Desa Hutagodangmuda dianjutkan dengan berjalan kaki selama 5 jam. Di sepanjang perjalanan, pengunjung akan menelusuri sungai dan mendaki sambil menikmati panorama alam.
Wisata Budaya
Taman Nasional Batang Gadis menyimpan banyak potensi wisata budaya, seperti adat istiadat masyarakat di sekitarnya yang unik dan sangat tradisional. Berapa kegiatan yang dapat dipaketkan menjadi daerah tujuan wisata budaya adalah pesta adat tahunan termasuk tata cara menggunakan pakaian tradisional Mandailing. Kunjungan ke Desa Sibanggor termasuk salah satu paket wisata yang dapat dilakukan. Di Desa ini pengunjung dapat mencermati adat istiadat setempat sambil melihat rumah tradisional mereka yang sebagian besar atapnya terbuat dari ijuk.
Musim kunjungan terbaik: bulan Januari sampai Agustus setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi
- Jakarta – Medan (pesawat ± 2 jam 30 menit) – Panyabungan (roda empat ± 420 km ± 12 jam)
- Jakarta – Padang (pesawat ± 1 jam 45 menit) – Panyabungan (roda empat ± 210 km ± 7 jam).(gpswisataindonesia)