responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Museum yang terletak di jalan Pagarbatu no. 88, desa Silalahi ini menyimpan ribuan koleksi peninggalan sejarah dan kearifan budaya masyarakat Batak. Di museum ini kita bisa mempelajari peninggalan sejarah 6 puak Batak yaitu: Karo, Toba, Simalungun, Pakpak, Angkola, dan Mandailing.
Selain itu ada pula aksara Batak yang bisa dipelajari di museum ini. Aksara Batak merupakan tata bahasa pertama di Hindia Belanda yang telah disusun secara ilmiah sejak tahun 1855 lewat buku Over Schrift en Uitspraak der Tobasche Taal (Perihal Tulisan dan Pengucapan Bahasa Toba) yang disusun oleh Herman Neubronner van der Tuuk dan terbit di Amsterdam.
Bangunan museum Batak yang berkonsep modern minimalis dibalut dengan aluminium komposit yang berpadu dengan seni dan nilai lokal tradisional lewat ukiran motif Gorga di sekujur bangunannya. Desainnya yang terbuka dengan jendela kaca berukuran besar membuat pencahayaan dalam museum ini pun menjadi lebih hidup dan natural. Pengunjung pun bisa menikmati pemandangan hijau ke arah danau Toba dari dalam museum.
Di kompleks museum seluas 5 hektar ini juga terdapat replika perkampungan adat batak yang disebut Huta Batak. Perkampungan huta Batak ini berisi 10 rumah tradisional suku Batak yang biasanya berupa gabungan rumah dan lumbung padi.
Museum Batak Balige merupakan tempat untuk melestarikan dan mempelajari koleksi budaya dan sejarah etnik suku Batak. Dengan lebih dari 1000 koleksi, museum ini terus berupaya mengumpulkan kekayaan budaya Batak lainnya agar bisa dinikmati oleh generasi muda di Indonesia.(pesona.travel)