1 Bagai rusa yang diburu, haus akan air sejuk
Demikianlah jiwaku merindukan Tuhanku
Sungguh haus jiwaku akan Dikau Allahku
Bila manakah waktuku, dapat melihat wajah-Mu
2 Siang malam air mata makanan, minumanku
Kar’na musuhku berkata: “Dimanakah Allahmu?”
Hancur luluh hatiku, mengenang bait Allahku
Dulu sorak dan pujian, s’karang tiada perayaan
3 Sungguh tertekan jiwaku dan bergumul selalu
Bila aku mengenang-Mu dalam pembuanganku
Bagai ombak yang menderu juga air terjun-Mu
Dan gelombang yang gemuruh menerpa kehidupanku
4 Oh mengapa kau tertunduk dan gelisah jiwaku
Haraplah kepada Allah, Tuhan pertolonganmu
Aku tunduk menyerah pada Tuhan Allahku
Dan bersyukur kepada-Nya, yang setia menolongku
5 Sudah dijanjikan Tuhan kemurahan-Nya kekal
Jika aku merenungkan, jiwaku tak ‘kan kesal
Siang atau malam pun, ‘ku nyanyikan nama-Mu
Dan kasih setia Allahku, andalan pertolonganku
6 Mengapa lupa padaku, Engkau gunung batuku
Makin tersesak jiwaku, musuhku mencemoohkanku
Aniaya seteru meremukkan tulangku
Pertanyaan seteruku: “Di mana Tuhan Allahmu?”
7 Mengapa engkau tertunduk dan gelisah jiwaku
Yakinlah pada Allahmu, Dia tak melupkanmu
Lihatlah sesungguhnya dengan nyanyi pujian
Aku memuliakan Allah karena pertolongan-Nya
Download aplikasi HKBP di Playstore