BatakPedia.org – PT Citilink Indonesia mendapat penghargaan “Lake Toba Tourism Awards” 2021/2022 dari Indonesia Travel & Tourism Awards (ITTA) Foundation sebagai Lake Toba Leading Low Cost Airline. Penghargaan diserahkan langsung oleh The President of ITTA Foundation, Panca R Sarungu, kepada Manager West Aea 1 Citilink Infonesia, Jerrimiaz immanuel.
Citink merupakan satu dari 32 penerima penghargaan yang diberikan ITTA dalam acara Lake Toba Tourism Award di Medan, belum lama ini dan dihadiri Gubernur Sumut diwakili Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan Sumber Daya Alam H Agus Tripriyono.
The Pesident Of ITTA Foundation, Panca R Sarungu, mengatakan, Citilink dinilai berhasil mempertahankan konsistensi layanan.
Konsistensi layanan seperti “on tim performance”, kenyamanan kabin dan layanan lainnya.
Mengacu pada fakta itulah ITTA memberikan penghargaan.
Lake Toba Tourism Awards rencananya akan diadakan tahunan untuk memberikan apresiasi kepada jasa pariwisata di Sumut yang terdiri dari para pelaku pariwisata seperti hotel, resort, villa, perjalanan wisata dan maskapai serta pendukung pariwisata seperti pejabat dan UMKM yang mendukung pembangunan.
“Harapannya Citilink terus bisa mempertahankan layanan baik itu dan bisa juga mendorong penerbangan lain untuk memberikan pelayanan terbaik sehingga persaingan bisnis di penerbangan juga semakin sehat,” katanya.
Manager West Aea 1 Citilink Infonesia Jerrimiaz immanuel, mengaku bangga dapat penghargaannya Citilink.
“Penghargaan ini dipastikan mendorong semangat manajemen dan karyawan Citilink untuk memberikan pelayanan lebih baik kepada penumpang,” katanya.
Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Ekonomi, Keuangan, Pembangunan, Aset, dan Sumber Daya Alam H Agus Tripriyono, menyebutkan, Pemerintah Provinsi Sumut mengapresiasi langkah Indonesia Travel & Tourism Awards (ITTA) Foundation yang memberikan penghargaan kepada pengusaha industri dan pendukung pariwisata di Sumatera Utara.
Penghargaan “Lake Toba Tourism Awards” 2021/2022, katanya, akan menjadi pendorong pelaku pariwisata untuk bisa bertahan dan terus bisa berkembang di masa dan sesudah pandemi COVID-19.
Menurut Agus Tripriyono, sektor pariwisata sangat terpuruk dengan adanya pandemi COVID-19.
Dengan adanya penghargaan, maka diharapkan pengusaha bisa lebih kuat menghadapi masa-masa sulit di tengah ada pandemi COVID-19.
Pemerintah sendiri, ujar dia, berusaha membantu mengatasi dampak pandemi COVID-19.
“PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) dan vaksinasi yang dijalankan pemerintah bertujuan untuk bisa menekan angka penyebaran COVID-19 sehingga industri pariwisata dan lainnya bisa bergerak lagi,” katanya. (antara)