Batakpedia.org– Menteri Koordinasi Maritim Luhut Binsar Panjaitan kembali menyinggung soal lingkungan Danau Toba. Sebagai destinasi super prioritas, harusnya lingkungan di Danau Toba bebas pencemaran.
Apa lagi, saat ini kata Luhut, pemerintah sedang fokus pada pembenahan daerah super prioritas seperti Labuhan Bajo, Borobudur, Mandalika termasuk Danau Toba.
Luhut pun meminta Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi bersikap tegas dalam pembenahan Danau Toba. Termasuk kepada para bupati sekawasan danau vulkanik terbesar di Asia Tenggara itu.
1. Kalau Danau Toba kotor bisa jadi iklan yang jelek untuk wisatawan
Luhut mengatakan, saat ini pariwisata di Indonesia sudah terintegrasi. Misalnya di Danau Toba sudah punya badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT).
Pengembangan Danau Toba, kata Luhut, tidak hanya promosi. Tapi bagaimana meningkatkan pelayanan serta menjaga lingkungan Danau Toba agar tetap asri.
“Kalau hanya promosi saja orang banyak datang, (nanti) dia lihat Danau Toba itu jorok, maka itu akan menjadi iklan yang jelek buat kita,” ujar Luhut saat meresmikan Taksi Online (Taksol) di Bandara Kualanamu, Deli Serdang.
“Jadi ini kepada Pak Gubernur, titip kebersihan Danau Toba. Danau Toba jangan dicemari. Itu saya minta supaya dilakukan,” imbuhnya.
2. Luhut kembali wanti-wanti soal Keramba Jaring Apung di Danau Toba
Luhut juga menyinggung soal Keramba Jaring Apung (KJA) yang menjadi isu serius di Danau Toba. KJA memang dianggap sebagai sumber utama pencemaran di Toba.
“Karena terlalu banyak keramba-keramba Danau Toba pasti akan merusak lingkungan. Dan orang tidak akan datang,” ungkapnya.
3. Gubernur harus cepat bikin peraturan soal Keramba Jaring Apung
Soal KJA, Luhut meminta langsung kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi untuk membuat regulasinya. Karena jika tidak air di Danau Toba akan semakin tercemar.
Bahkan Luhut kembali mewacanakan soal daerah zero keramba di Toba.
“Kita mau minta itu, supaya pak Gubernur yang punya urusan lah. Kalau tidak begitu nanti turis nggak datang. Tapi rakyat ini tadi kita harus urus. Masa kotoran babi masih di buang ke sana (Danau Toba). Pak Gubernur tolong nanti. Masih ada kotoran rumah tangga di buang ke sana,” tukasnya.
4. Luhut juga singgung Pemda yang kurang tegas terhadap perusahaan
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan kritik pedas. Dia meminta Pemprov Sumut tidak melakukan pembiaran.
“Jangan hanya karena dikasih duit, maaf yah , sama perusahaan itu kita diam. Gak waktunya lagi itu. Kita harus bangga jadi orang indonesia,” tukasnya.
5. Luhut : Pak Gubernur, ini kesempatan emas untuk anda
Luhut kembali mengajak masyarakat untuk bekerja membantu gubernur mengembangkan wilayahnya. Terutama di bidang pariwisata.
Karena, kata Luhut, Sumut punya potensi pariwisata yang sangat baik. Jika pariwisata baik, maka ekonomi masyarakatnya juga bisa terangkat.
“Selama lima tahun ke depan konsentrasi kita harus membuat Sumut ini menjadi lebih bagus lagi. Pak Gubernur, ini golden opportunity (kesempatan emas) untuk anda. Saya akan dukung sepenuhnya apa yang anda kerjakan di sini. Semua kita harus dukung gubernur,” pungkasnya (idntimes)