Batakpedia.org-Perhelatan akbar Festival Danau Toba 2019 resmi dibuka pada senin (9/10) di Parapat, Kabupaten Simalungun oleh Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.
Pada pembukaan yang langsung dilakukan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi tersebut, disuguhkan penampilan Tortor Somba, Tarian Kolosal Multi Etnis hingga Pemakaian Bulang Sulappei oleh para pelajar dari sejumlah kabupaten hingga penampilan artis ibukota.
Tidak hanya itu nantinya berbagai ragam acara disiapkan untuk memeriahkan Festival tahun ini, diantaranya FDT 2019 koor raksasa, tari kolosal saoan, tari kolosal multi etnic, pelepasan balon dan lampion, hiburan rakyat, lomba paduan suara, lomba solubolon di Parapat, lomba fotografi.
Ditambah lomba vocal group, lomba ucok butet, fashion show etnic. Pameran UKM, dan Forum Group Discussion Toba (FGD) Caldera Geopark yang akan dihadiri 4 Narasumber Bappenas, Kementerian Pariwisata, Badan Otorita Danau Toba dan Badan Pengelola Geopark Nasional Kaldera Toba.
Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumut menghimbau selurh masyarakat sumut secara khusus yang berada di kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menjaga nama baik Danau Toba.
“Presiden Jokowi menetapkan ada 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia selain Bali. Dan yang paling prioritas di antaranya, nomor satu itu ya Danau Toba. Jadi jangan dirusak danau kita. Kalau ada bangunan yang menutup danau, singkirkan,” kata Gubernur dalam sambutannya.
Keindahan dan kekayaan alam di Danau Toba, lanjut Gubernur, tidak kalah jika dibandingkan dengan Bali. Sebab danau sebesar ini, dengan sejarah terbentuknya, dan kekayaan budayanya, sangat pantas untuk dilirik dunia.
“Hanya saja orangnya, kita masih harus belajar lagi dengan orang-orang di Bali. Makanya saya minta, lakukan yang terbaik, jangan pernah mengecilkan nama Danau Toba,” tambah Edy Rahmayadi.
1.024 Orang Pakai Bulang Sulappei Pecahkan Rekor MURI
Pemakaian Bulang Sulappei juga menjadi satu tanda dibukanya gelaran Festival Danau Toba 2019, di Open Stage Parapat, Simalungun, Senin (9/12/2019). Aksi melipat kain penutup kepala perempuan khas Simalungun dilakukan 1.024 orang dan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI)
Pemecahan rekor Muri melipat kain Bulang Sulappei sebagai jati diri perempuan di Kabupaten Simalungun oleh 1024 siswa. Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan Nomor 9353/R.MURI Xll 2019 dicatatkan atas rekor seni melipat kain Bulang Sulappei oleh siswa terbanyak. (hitabatak)