• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Jalan-Jalan ke Tempat Bersejarah, Yuk!

batakpediabybatakpedia
20 Agustus 2019
inBudaya, Sejarah, Umum
0 0
0
Jalan-Jalan ke Tempat Bersejarah, Yuk!
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org –

Indonesia terkenal dengan potensi wisata alamnya yang besar. Banyak wisatawan domestik maupun internasional ramai-ramai berkunjung ke negeri kita karena ini. Tapi, negeri kita juga punya potensi di bidang wisata sejarah. Berikut penjelasannya :

1. Karena jalan-jalan ke mall, pantai, atau gunung itu mainstream

 

Komunitas Historia Indonesia

Coba kamu pikir lagi deh, tahun ini berapa kali kamu ke pantai? Atau jalan-jalan ke mall di hari Sabtu atau Minggu? Sudah sering banget ya? Nggak bosen?

Coba tiru para anggota Komunitas Historia Indonesia di atas, deh. Mereka mengerti bahwa kunjungan ke tempat-tempat bersejarah punya makna yang berlipat ganda. Pertama, kelanjutan bangsa Indonesia ditentukan dari seberapa besar kita bisa menghargai warisan sejarah kita. Kedua, wisata bersejarah bisa bikin gembira, kok!

2. Tempat bersejarah itu akan membuatmu lebih cerdas

 

Museum Mulawarman di Tenggarong

Pertanyaan buat kamu: Apa nama kerjaan tertua di Indonesia? Kalau kamu cuma tahu keraton yang ada di Jogja atau Solo, berarti kamu kurang kece nih…

Dulu pas pelajaran Sejarah, kamu dapat nilai berapa? Hayo loh… Nah, kalau kamu malas baca buku sejarah, coba deh jalan-jalan ke tempat bersejarah di kota kamu. Kalau dulu di sekolah pasti kalian sering mendengar Kerjaan Kutai. Yak, Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kalau cuma tahu dari buku, sekarang kamu harus lihat langsung bukti sejarah kerajaan ini. Museum Mulawarman menjadi tempat disimpannya bukti sejarah dari Kerajaan Kutai ini. Kamu bisa melihat singgasana dan tiruan Yupa yang memuat bukti tertulis sejarah kerajaan di Indonesia. Asyik, ‘kan?

3. Nggak cuma sejarah, pengetahuanmu tentang budaya pun semakin luas

 

Bukan di luar negeri, tapi di Balige, Indonesia

 

Jalan-jalan ke tempat sejarah itu nggak cuma belajar sejarahnya aja, tapi belajar tentang budaya juga. Kamu tertarik sama budaya Batak? Wajib jalan-jalan ke Museum Batak di Balige! Tertarik dengan batik? Museum Batik Danarhadi di Solo dan Museum Renon di Bali bisa jadi surga dunia buatmu. Tiap daerah di Indonesia punya museum yang menyimpan bukti budaya yang beda-beda. Nah, sekarang kalau jalan-jalan ke kota baru, jalan ke museum budayanya juga ya!

4. Kamu bakal menemukan hal unik yang dulunya nggak pernah kamu pikirkan

 

Pernah lihat buaya segede ini?

Udah pernah lihat buaya pemangsa manusia? Kalau belum, kamu harus pergi ke Museum Kayu Tuah Himbah, Tenggarong-Kalimantan Timur.

Nah, museum ini salah satu museum unik yang ada di Indonesia. Kenapa unik? Karena di dalam museum ini kamu akan menemukan 2 buaya dengan ukuran luar biasa. 2 buaya ini menjadi berita besar di tahun 1996 karena memangsa korban di daerah Sangatta dan Muara Badak, Kalimantan Timur. Buaya pertama ada buaya jantan berukuran panjang 6, 6 m, berat 350 kg dan lingkar perut 1,8m. Buaya kedua adalah buaya betina dengan ukuran panjang 5, 5 meter, berat 200 kg dan lingkar perut 1m. Kebayang gedenya nggak dua buaya ini? Kamu pasti merasakan sensasi berbeda saat masuk dan melihat langsung buaya ini. Jangan takut dulu guys, mereka sudah diawetkan kok!

Di museum ini kamu juga akan mendapat pengetahuan tentang kehutanan. Ada beragam koleksi herbarium (daun-daun kering), batang pohon, alat pengolah kayu, alat dapur tradisional, hingga perabot rumah tangga hasil hutan Kalimantan. Pengetahuanmu bertambah lagi deh!

5. Berkunjung ke tempat bersejarah itu bisa menumbuhkan kembali jiwa nasionalismemu

 

Ingatkah dengan mereka?

Berapa banyak pahlawan nasional yang kamu tahu? Coba kamu sebutin sendiri…

Kalau kamu sekarang sudah mulai lupa, itu tandanya kamu perlu baca buku sejarah. Kalau nggak doyan baca, coba aja kamu jalan ke museum-museum sejarah dan lihat sendiri bukti perjuangan mereka. Karena dengan melihat bukti perjuangan pahlawan nasional, kita bisa belajar meneladani mereka dan menumbuhkan jiwa nasionalisme kita.

Ada banyak pilihan: Museum Sasmita Loka Ahmad Yani (Jakarta), Monumen Pahlawan Revolusi (Jakarta), Museum Sumpah Pemuda (Jakarta), Komplek Makam Sultan Suriansyah dan Komplek Makam Pangeran Antasari (KalimantanSelatan), Museum Benteng Vredeburg (Jogja) — masih banyak lagi loh…

6. Ada sensasi merinding disko di tempat wisata

 

sensasi merinding disko di Lawang Sewu

 

Gedung-gedung tua dikenal dengan unsur mistisnya. Kalau kamu mau mencari sensasi beda dalam berwisata sejarah, Lawang Sewu bisa menjadi tempat yang pas. Selain menjadi simbol kota Semarang, gedung tua ini menjadi bukti sejarah di jaman penjajahan bangsa Belanda. Gedung ini menjadi penghubung kereta api di Jawa.

Hmmm… Siapa tahu bisa ketemu sama nonik Belanda yang cantik jelita nih!

(HOROR SIH!)

7. Kamu bakal berasa di luar negeri…

Ternyata, kalu mau dapet foto kayak di Thailand atau Belanda, nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri kok. Di Indonesia juga banyak tempat yang “kayak luar negeri!”

 

Ini INDONESIA loh! Di Berastagi

Pagoda Lumbini, Brastagi

Mau melihat pagoda nggak usah jauh-jauh ke Thailand. Indonesia juga punya. Di Berastagi, Sumatera Utara ada objek wisata Taman Lumbini — tepatnya di Desa Tongkoh, Kabupaten Karo. Saat masuk ke tempat ini. Suasana religius sangat terasa di tempat ini. Bangunan ini dihiasi marmer putih dan dekorasi warna emas cerah, juga juntaian lampion berwarna merah. Dengan tinggi 46,8 m, pagoda ini akan membuatmu hanyut dalam suasana megah namun menenangkan hati.

Jadi, kalau kamu mau foto ala-ala di Thailand, kamu cukup ke Berastagi aja loh.

Benteng Rotterdam

 

Bukan di Belanda, ini di Ujung pandang

Belajar tentang sejarah kurang lengkap tanpa melihat benteng pertahanan. Di Ujung Pandang ada Benteng Rotterdam, yang dibuat di zaman Kerajaan Gowa-Tallo pada tahun 1545. Kuat banget nggak tuh gedungnya? Oh iya, disini juga ada Museum La Galigo yang menyimpan referensi sejarah kebesaran Kerajaan Gowa-Tallo.

8. Jalan ke tempat bersejarah itu seperti mesin waktu

 

Berasa hidup di jaman penjajahan Belanda

Jalan-jalan ke tempat bersejarah itu ibarat mesin waktu. Kamu bisa kembali ke jaman tertentu. Kalo kamu kangen sama permainan masa kecil, kamu bisa ke Museum Anak Kolong Tangga di Jogja. Kalau kamu pengen melihat uang-uang jaman dahulu, kamu bisa ke Museum Bank Indonesia di Jakarta. Saat kamu melihat bukti sejarah itu, pasti ada rasa takjub dalam hatimu.

kembali ke masa kecil

Setelah membaca ini, masih mau bilang wisata sejarah itu membosankan? (hipwee)

Previous Post

Pemberitahuan: Update Aplikasi Android Musik Batak

Next Post

Hal-Hal yang Membuat Medan Seharusnya Jadi Tujuan Travelingmu yang Berikutnya

Next Post
Hal-Hal yang Membuat Medan Seharusnya Jadi Tujuan Travelingmu yang Berikutnya

Hal-Hal yang Membuat Medan Seharusnya Jadi Tujuan Travelingmu yang Berikutnya

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.