• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Juwana, Desa Kaya Budaya dan Surga bagi Para Nelayan

batakpedia by batakpedia
7 September 2019
in Umum
0
Juwana, Desa Kaya Budaya dan Surga bagi Para Nelayan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org – Juwana adalah salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pati, wilayah ini memiliki luas wilayah sekitar 5.593 ha (55,93 km2). Asal mula nama Juwana kemungkinan berasal dari kata Jiwana, yang berasal dari Bahasa Sansekerta yang artinya jiwan. Tapi ada pendapat lain bahwa kata Juwana berasal dari kata “Druju” yang artinya nama pohon dan kata “Wana” yang artinya hutan. Kecamatan juwana terdiri dari 29 desa, yang terdiri atas 87 Rukun Warga (RW) dan 362 Rukun Tetangga (RT). Kota Juwana ini merupakan kota terbesar kedua di Kabupaten Pati.

Kota ini pun memiliki berbagai julukan, salah satunya adalah kota bandeng. Mengapa dijuluki kota bandeng? Karena area pertambakan yang ada di Juwana luasnya hampir 7 km sampai batas laut jawa. Tambak tersebut adalah bagian dari matapencaharian masyarakat Juwana, dari tambak-tambak itu digunakan untuk membudidayakan udang, ikan nila, dan yang paling terbesar komoditasnya adalah ikan bandeng. Selain menjadi mata pencaharian para penduduk di Juwana, ikan bandeng pun menjadi salah satu kuliner khas dari Juwana. Salah satu kuliner dari olahan bandeng yang terkenal di Juwana adalah Bandeng Presto. Sang Bandeng yang memiliki duri lunak ini sangat digemari oleh masyarakat Juwana ini, selain rasanya yang khas dan enak, harga yang ditawarkan pun terjangkau. Di Juwana sendiri satu box yang berisikan 2 ikan bandeng presto yang sudah siap santap di bandrol dengan harga Rp. 10.000 – Rp. 25.000. selain bandeng presto masih banyak lagi olehan yang berbahan dasar ikan bandeng ini, antara lain krupuk bandeng, otak-otak bandeng, nugget bandeng, baso bandeng dan masih banyak lagi.

Selain area pertambakan yang sangat luas, di Juwana juga terdapat sungai yang membentang yaitu Sungai Silugonggo. Sungai ini menjadi tempat berlabuhnya banyak kapal-kapal nelayan yang merupakan salah satu matapencaharian masyarakat Juwana yaitu nelayan, khususnya para penduduk desa yang menghimpit sungai tersebut yaitu desa Bajomulyo dan Desa Bendar. Kedua desa tersebut termasuk desa yang paling maju se-kecamatan Juwana karena penghasilan dari melaut sangatlah besar. Kedua desa ini pun berbanding terbalik dengan paradigma masyarakat luas yang menganggap kampung nelayan termasuk kampung yang miskin dan kurang maju dari perkembangan. Banyak sekali masyarakat dari luar Juwana bahkan luar Jawa yang merapat ke Pelabuhan Juwana.

Ada satu lagi agenda tahunan yaitu adalah Sedekah Laut untuk mensyukuri apa yang telah di beri oleh tuhan. Biasanya acara Sedekah bumi ini sangat meriah, berawal dari karnaval dan larung sesaji, pagelaran kebudayaan jawa (Ketoprak & Wayang kulit), Gema sholawat atau Majelis pengajian. Itulah serangkaian sedekah laut yang di lakukan penduduk Juwana khususnya penduduk Desa Bajomulyo dan Desa Bendar. Selain mata pencaharian masyarakat Juwana yang sangat beragam mulai dari nelayan, peternak bahkan petani dan masih banyak lagi. Juwana juga termasuk kecamatan yang kaya akan adat istiadatnya. Misalnya desa Bakaran Wetan dan Kulon yang masih memegang teguh dan sangat kental akan adat istiadatnya. Salah satunya adalah penduduk desa Bakaran Wetan dilarang menggunakan batu bata merah dalam membangun rumah, kemudian tidak boleh berjualan nasi di Bakaran Wetan, kemudian saat menjadi pengantin diharuskan untuk memutari punden.

Kebudayaan itu masih dijalani para penduduk sekitar, karena sebagian masyarakatnya masih percaya pada nenek moyang. Selain adat istiadatnya Desa Bakaran Wetan pun terkenal dengan kerajinan tangannya yaitu batik tulisnya. Ada pun motif-motif dari batik bakaran ini yaitu lebak urang, loek chan serta motif bandeng, sekarjagad, padas gempal, magel ati dan limaran.

Sejarah batik tulis ini dimulai dari peran Nyi Bonoewati yang memiliki keterampilan dalam membuat batik. Hal tersebut juga didukung dengan pekerjaannya yaitu membuat seragam para prajurik kerajaan Majapahit di akhir abad 14M. Singkat cerita, kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan dan Nyi Bonoewati beserta ketiga saudaranya yaitu Ki Dukut, Ki Truno dan Ki Dalang Becak melarikan diri dan menyusuri pantai utara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di perjalanan Nyi Bonoewati terpisah dengan saudaranya Ki Dalang, beliau melanjutkan perjalanan menyusuri kawasan rawa yang penuh pohon draju (sejenis semak berduri) yang kini dikenal dengan sebutan Drajuwana atau Juwana.

Nah itu sedikit informasi tentang Kota Juwana yang ada di Kabupaten Pati, semoga bermanfaat yaaaa 😉 (hipwee)

Join BatakPedia.org Telegram Group
Previous Post

5 Cara Membedakan Batik Tulis, Batik Cap, dan Batik Printing. Pengaruh ke Kualitasnya nih!

Next Post

Kecantikan Motif Batik Yogyakarta, Tersirat Makna Yang Bikin Kamu Berdecak “Wow”!

Next Post
Kecantikan Motif Batik Yogyakarta, Tersirat Makna Yang Bikin Kamu Berdecak “Wow”!

Kecantikan Motif Batik Yogyakarta, Tersirat Makna Yang Bikin Kamu Berdecak “Wow”!

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In