BatakPedia.org – Kabupaten Dairi, SUmatera Utara, menjadi tuan rumah “Lake Toba Tradisional Music Festival (LTTMF)” yang diinisiasi oleh Rumah Karya Indonesia (RKI) didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristek).
Bupati Dairi Dr Eddy Keleng Ate Berutu, di Sidikalang, Minggu menyampaikan rasa syukur Pandemi COVID-19 sudah menurun sehingga daerahnya terpilih dan bisa menggelar acara besar.
“Saya mengharapkan partisipasi untuk melihat karya ini, terutama para pecinta seni dan komunitas yang giat melestarikan budaya seputaran Danau Toba. Semoga aktivitas luar ruangan ini akan mendorong kebangkitan ekonomi kita,” katanya.
Eddy menyebut, Indonesia pun patut berbangga hati, di saat pandemi melandai dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggara Forum G20
“Tahun 2022, Indonesia menjadi tuan rumah G20 yang merupakan forum dunia untuk mengatasi krisis, termasuk pandemi dang perang Rusia dan Ukraina. Semoga penyelenggaraan forum ini nantinya akan membawa dampak positif,” kata bupati.
Lebih jauh bupati menjelaskan di bawah G20 ada W20 sebagai forum untuk mempromosikan kesamaan gender serta mendorong kontribusi perempuan dalam meningkatkan pembangunan dunia.
Dia menyebutkan bahwa apa yang menjadi poin penting dalam W20 itu sudah terlebih dulu dilakukan di Kabupaten Dairi, terutama ibu-ibu yang tekun menghidupi rumah tangga dari bertenun dan budi daya tanaman kopi.
“Ada 300 penenun kita. Ditambah ada kelompok tani yang dengan tekun membudidayakan kopi, sehingga kopi bisa dinikmati seluruh dunia. Dan kita akan menampilkan ketangguhan itu dalam kickoff pada Juni melalui sebuah buku, yang rencananya akan diberikan pada para kepala negara peserta G20. Itulah upaya kita mendukung program presiden kita,” katanya.
Sebelumnya dari anggota tim Kemenristek Denison Wicaksono menjelaskan Kemeristek akan senantiasa mendukung kegiatan yang sudah dimulai tahun lalu ini demi peningkatan ekonomi kreatif para pegiat budaya dan seni kreatif lokal.
“Kegiatan yang diprakarsai RKI ini akan selalu didukung Kemenristek karena festival ini tidak hanya musik semata, namun lebih dari itu, festival ini akan melahirkan kerumunan yang diharapkan menciptakan interaksi ekonomi baru,” katanya.
Sementara itu direktur RKI Ojak Manalu menyebut tahun ini kawasan Danau Toba masih dipercaya menjadi tuan rumah pergelaran musik tradisional. Ajang ini menjadi jembatan bagi pelaku karya budaya lokal yang akan memperkuat komunitas lokal, juga sebagai stimulus agar budaya dan komunitas lokal bisa naik level.
“Kabupaten Dairi bagi saya pribadi memiliki keistimewaan, seperti Suku Pakpak, yang mungkin menurut saya belum banyak dikenal. Lewat festival ini menjadi momentum memperkenalkan budaya di mata dunia luar.Terima kasih Dairi sudah menerima rumah karya Indonesia hadir disini,” ujar Ojak. (antara)