Batakpedia.org- Di antara pulau-pulau lainnya di Indonesia, pesona Bali udah nggak diragukan lagi. Bahkan wisatawan asing lebih banyak tahu Bali daripada Indonesianya sendiri. Keunikan pulau Dewata ini pastinya juga terkenal di Indonesia sendiri. Mulai dari agamanya yang mayoritas Hindu, nama orang-orang Bali, sampai adat budaya Bali yang masih sangat kental.
Karena unik itulah, orang sering penasaran dengan segala hal yang berbau Bali. Makanya, saat ketemu sama kamu yang orang Bali, mereka nggak segan-segan bertanya. Tapi, kira-kira pertanyaan apa aja sih yang sering kamu dengar dari mereka? Hipwee sudah mengumpulkannya nih!
1. “Waaah, rumah kamu di Bali? Sering jalan-jalan dong?”
Banyaknya acara keagamaan di Bali menyebabkan provinsinya punya kebijakan tersendiri perihal liburan. Kalau yang lainnya cuma libur 14 hari dalam satu tahun, kamu yang dari Bali bisa libur sampai 21 hari. Makanya nggak heran, pas di tanah rantau teman-teman kamu sering tanya,
Kamu di Bali sering jalan-jalan dong? Ke pantai terus dong? Atau ke Ubud? Balinya di mana?
Padahal ya belum tentu juga sih kamu sering jalan-jalan. Apalagi kalau kamu anak rumahan. Hehe…
2. “Pasti nama kamu ada Bali-Balinya ya? Made, Putu, Wayan atau I Gusti gitu”
Teman baru: “Namanya siapa?”
Kamu: “Hita Adity, kamu?”
Teman baru: Aku Aan… eh, nama kamu unik ya, aslinya dari mana sih?
Kamu: “Dari Bali, hehehe….”
Teman Baru: “Oh Bali? Terus nama kamu apa? Made, Ni Komang, atau Ida Ayu?”
Sama halnya seperti Batak, orang Bali pun ditandai dengan nama yang khas. Nggak hanya penamaan yang bergantung dengan sistem kasta seperti Ida Ayu dan Ida bagus untuk kasta Brahmana, Cokorda atau Anak Agung untuk kasta Ksatria, I Gusti untuk Waisa (pedagang), sedangkan untuk Sudra (petani) penamaannya berdasarkan anak keberapa kamu dalam keluarga. Unik, ‘kan?
3. Karena Bali terkenal dengan tarian-tarian tradisionalnya, kamu pun ditanya bisa nari apa aja.
Sekarang ini, bukan cuma acara keagamaan aja yang menampilkan tarian-tarian. Tapi, penyambutan tamu khusus di sebuah hotel pun disuguhkan, atau untuk acara-acara lain yang berkaitan dengan pariwisata. Bali emang terkenal dengan tarian-tarian tradisional yang nggak hanya eksotis tapi juga penuh misteri. Wajar kalau akhirnya, kamu sebagai perempuan Bali dianggap selalu bisa nari. Dan pertanyaan-pertanyaan seperti,
“Kamu bisa nari apa?”
Padahal mungkin kamu malah nggak bisa nari sama sekali!
4. “Kamu orang Bali asli? Kok matanya sipit sih?”
“Kan biasanya mata orang Bali belo gitu…”
Hampir setiap suku di Indonesia punya wajah yang khas. Begitu pula dengan Bali, yang biasanya dikenal dengan mata berbentuk almond-belo dan tajam tatapannya. Nah, kerena itu banyak orang yang kaget dan menatap wajahmu lekat-lekat sambil tanya,
“Serius kamu orang Bali? Kok matanya sipit sih?”
Ah, mungkin dia belum tahu aja. Orang Bali juga banyak yang matanya mungil, kok :”)
5. “Kenapa sih orang Bali itu susah ngomong “T”? padahal nggak gitu juga sih
Sama aja sih sebenarnya sama orang daerah Jawa Timur atau Tengah yang pengucapan salah satu hurufnya terasa tebal, seperti “B” yang diucapkan “mB”. Sedangkan kamu yang Bali, untuk pengucan huruf “T” terdengar seperti “Teee” yang kerasanya tajam di pendengaran. Tapi, kalau orang awam entah kenapa malah ngerasa kalau orang Bali itu susah ngomong T.
6. Bali itu bukan cuma cantik pulaunya, melainkan juga terdengar mistis. Makanya kamu sering ditanya soal leak.
Mulai dari ritual-ritual keagamaannya, sampai ke beberapa tarian tradisionalnya, Bali memang penuh dengan kesan mistis. Nah, salah satu bentuk kemistisan orang bali yang cukup terkenal itu cerita tentang leak. Lucu juga kalau sampai akhirnya teman kamu tanya, “Kamu pernah liat leak atau nggak?”
Jadi mesti ada yang diluruskan, leak itu sebenarnya bukan hantu. Leak itu perwujudan dari orang yang punya lmu hitam. Dan bentuknya bisa bermacam-macam memang. Hanya saja kamu nggak perlu khawatir, saat ke datang ke pulai ini akan menemukan atau melihat sosok leak. Ada juga Calon Arang, cerita rakyat tentang leak dan rangda yang terkenal.
7. Saat tahu kamu orang Bali tapi Muslim… Pasti ditanya, “Kamu mualaf atau gimana? Kan orang Bali itu biasanya Hindu?”
Orang baru dikenal: “Wah, orang Bali ya, Hindu dong agamanya?”
Kamu: “Hehehe, alhamdulillahnya aku Muslim.”
Mayoritas orang Bali memang Hindu, tapi bukan berarti orang asli Bali nggak ada yang muslim. Di Bali ada beberapa komunitas asli Bali yang Muslim, dan itu tersebar di beberapa daerah seperti Buleleng, Karangasem, Jembrana dan Kepaon di Denpasar. Atau mungkin kamu atau orangtuamu pendatang, biasanya sih orang dari Jawa sana.
8. “Kamu Hindu kan ya? Berarti nggak boleh makan sapi dong? Kenapa nggak boleh?”
Dalam agama Hindu, sapi memang salah satu hewan yang dimuliakan. Pemuliannya pun ada beberapa versi, mulai dari sapi dianggap sebagai salah satu entitas seperti ibu yang wajib dihormati, sampai ke versi sapi harus dihormati karena memberikan segala kebaikan kepada manusia. Tapi, ada versi lain juga yang bilang, sebenarnya orang Bali boleh makan sapi, tapi untuk alasan tertentu atau khusus. Pantes aja, kalau akhirnya ada temen kamu yang tanya,
“Kamu Hindu kan ya? Berarti nggak boleh makan sapi dong? Kenapa sih nggak boleh? Makanya kamu akhirnya lebih sering makan ayam atau babi ya?“
9. “Kalau sembahyang di Pura mana? Emang di sini ada Pura ya?”
Orang Hindu itu sembahyang rutinnya ya di Pura. Di Bali, Pura bisa kamu temukan dengan mudah. Tapi sayangnya, di luar Bali, keberadaan Pura itu jarang sekali. Makanya, pas tahu kamu orang Bali, orang pun langsung tanya,
“Sembahyangnya di Pura mana? Emang di sini ada Pura ya, Mbak?”
(FYI aja sih, “Pura” itu diucapkanya “Pure” ya! Apapun kata yang akhirannya “a” akan di baca “e” ;))
Kamu yang orang Bali, apakah merasa terwakili dengan artikel ini? Apakah pertanyaan-pertanyaan di atas memang sering kamu terima sehari-hari? Komen dong, biar semua tahu apa yang sering kamu alami ;)) (hipwee)