responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Suku Batak Angkola, begitu ia disebut, adalah para warga Batak yang bermukim di daerah Angkola yang berlokasi di Tapanuli Selatan. Nama Angkola sendiri diambil dari sebuah sungai yang berada di kawasan tersebut.
Mayoritas para warga Suku Batak Angkola pun memeluk agama Islam. Lalu untuk wilayah Angkola sendiri, terbagi menjadi dua, yakni di bagian selatan yang diberi nama Angkola Jae (Hilir), dan di bagian utara yang diberi nama Angkola Julu (Hulu). Dengan mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai peternah dan juga petani sawah maupun perkebunan.
Mirip Tapi Tak Sama
Uniknya, dialek bahasa yang terlontar dari mulut para warga Batak Angkola ini memiliki intonasi yang lebih lembut jika dibandingkan bahasa Batak di sekitarnya, seperti Batak Toba dan Batak Mandailing, karena posisi mereka berdekatan. Tapi memang secara penggunaan dan pemilihan diksinya, warga Batak Angkola ini terbilang lebih tegas dalam menggunakan kata-kata.
Secara garis besar, cara berbahasa para warga Batak Angkola memang hampir mirip dengan Batak Mandailing. Bahkan agak sulit membedakan cara bertutur antara dua sub-Suku Batak ini. Ya, perbedaan signifikan baru terlihat saat mereka berdialek bersama. Yanh satunya halus, satunya lagi sama seperti dialek Suku Batak pada umumnya.
Lalu, pada Bahasa Batak Anggola, tak ada penggunaan huruf C pada diksi bahasa yang mereka pakai. Kenapa, ya? Entah, cuma para warga Batak Anggola yang tahu. Nah untuk Bahasa Batak Angkola sendiri tersebar di wilayah Padangsudempuan, Batang Toru, Sipirok, dan seluruh bagian di Tapanuli Selatan.
Jadi kesimpulannya, kalau mau tahu cara mudah mengenali para warga Suku Batak Angola, ajaklah mereka ngobrol. Kalau dialeknya lebih lembut ketimbang orang Batak pada umumnya, berarti itu mereka.(pesona.travel)