Batakpedia.org – Bentuknya unik seperti kepalan. Pohulpohul merupakan kudapan khas tradisional batak dari Tapanuli, Sumatera Utara. Bentuknya sepaerti kelapan jari tangan. Cara membuatnya sederhana dan mudah, yakni dengan dicetak dengan. Itu sebanya disebut kue Pohulpohul, yang berarti kepalan.
Dulu, pohulpohul sering disajikan dalam acara adat Batak marhusip. Marhusip merupakan musyawarah adat persiapan pernikahan. Kini, kudapan lezat ini disajikan dalam berbagai acara.
Asal mula Pohulpohul.
Pohulpohul sering menjadi buah tangan dalam kunjungan adat. Misalnya saat membahas rencana pernikahan antar keluarga. Pohulpohul biasanya dijadikan oleh-oleh bersama olahan ikan mas.
Pohulpohul tak hanya sekedar kue ringan. Ada filosofi di dalamnya. Pertama, pohulpohul dibentuk dengan diremas secara kuat sehingga menjadi kue yanhg kuat, tak mudah hancur. Kedua, bekas lima jari dalam permukaan kue melambangkan dua hal. Di antaranya yaitu jabatan tangan tanda kesepakatan dan lima waktu penting dalam budaya Batak yang disebut “hatihasilima” yaitu: poltak mata ni ari (saat terbit matahari), pangului (pagi hari), hos ari (tengah hari), giling ari (jelang sore), dan bot ari (matahari terbenam).
Proses pembuatannya mudah, kamu bisa mencoba resepnya.
Bahan :
- 500 gram tepung beras baru.
- 1,5 butir (600 gram) kelapa muda parut.
- 150 gram gula merah, sisir kasar.
Cara membuat :
Campur semua bahan dengan sedikit air (air masak yang sudah didinginkan), ambil sekepal adonan, kepal-kepal hingga membentuk jari. Kukus dalam dandang selama 15 menit hingga matang, sajikan.
Untuk yang mentah, setelah dikepal, letakkan dalam piring kecil. Bisa langsung dimakan. Kamu juga bisa menambahkan santan segar untuk mempercanti. Taburi pula beberapa butir beras mentah dan irisan gula aren.(idntimes)