Batakpedia.org- Sejak awal menurunnya populasi ikan pora-pora di Danau Toba sudah lama diaspirasikan oleh para nelayan dan peternak ikan serta para pemerhati.
Puncaknya pada pertengahan pada september 2019, dimana sudah diusahakan pelestarian ikan pora-pora tersebut dengan mendorong pengelolaan sumber daya ikan di perairan Danau Toba oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Edy Rahmayadi selaku Gubernur Sumatra Utara menilai turunya populasi ikan pora-pora di Danau Toba dikarenakan Keramba Jaring Apung (KJA) yang membuat Danau Toba saat ini tercemar,
Dilansir dari laman Medanbisnisdaily,Gubernur Edy mengaku turut prihatin serta mengingatkan akan masa lampau dulu di Danau Toba masih banyak ikan pora-pora.
“Dulu waktu saya masih kecil, ikan pora-pora banyak di situ. Kenapa sekarang sudah tidak ada, berarti ada pencemaran di sana itu,” kata Edy di Medan.
Lebih lanjut, Gubsu Edy menerangkan bahwa masyarakat di Kawasan Danau Toba sudah mengetahui penyebab ikan pora-pora populasi berkurang serta Pemprov saat ini tengah berupaya untuk mengatasi pencemaran Danau Toba.
Oleh karena itulah, menurut Edy seluruh warga Sumut pasti tahu mengapa ikan pora-pora sulit untuk ditemukan di danau itu.
“Masalah ya Anda pasti sudah tahu dan pihak kami tengah berupaya untuk menghilangkan pencemaran yang ada di Danau Toba itu,” pungkas Edy.(hitabatak)