• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Nelayan di Tapteng Takut Melaut Akibat Kabut Asap Membubung di Lautan

BatakbyBatak
25 September 2019
inUmum
0 0
0
Nelayan di Tapteng Takut Melaut Akibat Kabut Asap Membubung di Lautan
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org– Kiriman kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung dirasakan oleh masyarakat dibeberapa kota/kabupaten di sumatera utara. Salah satunya didaerah kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).

Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan tradisional di Kecamatan Pandang, Kabupaten Tapanuli Tengah tidak jadi melaut dikarenakan takut dan para nelayan tradisional juga belum memiliki alat navigasi yang memadai untuk membantu para nelayan menentukan arah kapal ditengah kepulan asap ditengah laut.

Bahkan akibat dari kabut asap yang melanda daerah Tapteng banyak dari nelayan tradisional tidak melaut lebih sepekan ini.

Ucok pasaribu satu dari nelayan tradional menerangkan alasan tidak melaut karena takut.

“Nelayan di sini masih takut melaut karena kabut asap yang tebal, kami di sini takut nyasar,” kata Ucok.

Ucok mengatakan, kabut asap di wilayah Tapteng semakin pekat. Kabut asap membuat jarak pandang mereka sebagai nelayan terbatas. Selama ini mereka hanya mengandalkan jarak pandang saat melaut, karena mereka tidak memiliki alat navigasi modern.

“Kami enggak bisa melaut. Alat tradisional tidak ada navigasinya di perahu kami,” ungkapnya.

Ucok mengaku, mereka bisa saja melaut hingga ke tengah. Tetapi mereka khawatir dengan jarak pandang yang sangat terbatas, dan mereka takut tidak bisa pulang ke darat akibat jarang pandang sangat terbatas.

“Bisa nyasar, bahkan bisa sampai ke Samudera Hindia kalau tidak ada alat penunjuk arah,” sebutnya.

Ketakutan nelayan di Tapteng untuk melaut saat ini cukup berasalan. Pada tahun-tahun sebelumnya, dengan kondisi udara yang sama, banyak nelayan tersesat. Belum lagi dengan kondisi cuaca saat ini yang mulai memasuki musim penghujan.

Baca JugaKabut Asap di Sibolga, GMKI Bagikan 1000 Masker kepada Masyarakat

“Kadang hujan datang disertai angin kencang, sehingga gelombang laut cukup tinggi. Sebagain besar nelayan di sini, hanya menggunakan perahu-perahu kecil,” ujarnya.

Akibat tidak melaut lebih dari sepekan beakangan, penghasilan nelayan di Tapteng menjadi berkurang. Mereka hanya berani menangkap ikan di pinggir laut.

“Daripada kami nekat ke tengah laut, nyasar dan tenggelam. Risikonya besar,” tutup Ucok. (hitabatak)

Previous Post

Sitangkubang Deklarasikan Diri Sebagai Huta Seni Saat Bimtek

Next Post

Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit

Next Post
Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit

Menteri Kelautan Ibu Susi Pujiastuti Akui Sering ke Sibisa Bawa Tuak Dan Cabe Rawit

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In