Batakpedia.org-Satu orang warga Kabupaten Tapanuli Tengah, RWT (42), yang tinggal di Kelurahan Lumut, Kecamatan Lumut, meninggal dunia Kamis (16/4) sore. Proses pemakaman langsung dilakukan sesuai dengan SOP COVID-19.
“Walaupun belum dipastikan adik kami meninggal karena COVID-19, kami dari pihak keluarga sudah menyetujui proses pemakamannya dilakukan sesuai dengan SOP COVID-19, demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” terang Dzulfadli Tambunan alias Zatam (52) selaku abang korban kepada ANTARA, Kamis (16/4) malam.
Disebutkan Dzulfadli, sehari-hari adiknya bekerja sebagai sopir yang membawa ikan dari Sibolga ke Jakarta. Sebelumnya almarhum sudah sempat ditetapkan sebagai ODP sehabis pulang dari Jakarta mengantar ikan.
Baca juga: PWI salurkan bantuan alat kesehatan dari Tambang Emas Martabe kepada wartawan
Setelah tiga minggu menjalani isolasi mandiri serta pemantauan selama 14 hari, ia kembali bekerja membawa truk ikan milik PT ASSA ke Jakarta. Dan ketika hendak pulang ke Sumatera Utara pada Minggu (12/4), almarhum sempat singgah di Pematangsiantar. Dari Siantar ia pulang ke Sibolga menumpang truk lain.
“Sewaktu dalam perjalanan dari Jakarta menuju Siantar, adik kami itu sudah mengeluhkan kakinya kejang dan kebas kepada temannya sesama supir. Tidak ada keluhan sesak nafas. Dan sesudah sampai di Sibolga Kamis (16/4) pagi, ia langsung ke tempat keluarga yang di Poriaha,” ujar Dzulfadli.
Dari Poriaha ia meminta istrinya untuk menjemputnya. Dan sekira pukul 14.00 WIB, almarhum bersama dengan istrinya tiba di Lumut dengan kondisi stabil dan bahkan sempat makan.
“Satu jam sesudah makan, ia mengeluhkan kakinya yang sakit dan meninggal seketika,” bebernya lagi.
Karena status almarhum adalah ODP, maka proses isolasi langsung dilakukan terhadap anggota keluarganya.
Baca juga: 1 dokter dan 6 perawat yang menangani PDP asal Tapteng yang meninggal langsung diisolasi
Baca juga: PDP asal Tapteng dikebumikan di Medan sesuai prosedur COVID-19
Ada 13 orang yang sudah diisolasi mandiri, termasuk ibu almarhum, istrinya dan sopir yang menjemput almarhum ke Poriaha.
RWT meninggalkan satu orang istri yang sedang hamil, dan empat orang anak.
Sebelumnya Bupati Tapanuli Tengah Bakhtiar Ahmad Sibarani kepada wartawan di Pandan membenarkan proses pemakaman RWT sesuai dengan SOP COVID-19. Dan sebelum meninggal, kata Bupati, RWT dikabarkan mengalami gejala sesak napas.(antara)