Batakpedia.org– Tapanuli Utara, sebuah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara dengan Tarutung (Durian) sebagai Ibukota kabupaten. Sebuah kabupaten dengan segudang tempat wisata. Terdiri dari 15 kecamatan. Dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam dari Kota Medan dengan kendaraan darat, atau pilihan lain kurang lebih 45 menit dengan kendaraan udara.
Sebuah kecamatan, Siborong-borong menjadi salah satu kecamatan yang menjadi tempat wisata Pacuan kuda Siborong-borong. Dikenal menjadi satu-satunya pacuan kuda yang ada di Sumatera Utara. Pacuan kuda Siborong-borong kini menjadi salah satu ikon masyarakat Tapanuli Utara.
Arena wisata Pacuan Kuda yang terdapat di Desa Silait-lait ini sudah ada sejak zaman belanda, tempat itu menjadi ajang bertemu para tuan belanda dan warga pribumi. Era 80-an, pacuan kuda siborong-borong pernah menjadi event nasional dan menjadi agenda resmi PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia). Disana muncul berbagai stable (Kandang kuda) dan peternakan kuda jenis peranakan. Pacuan kuda diikuti dari Bukit Tinggi, Tanah Taro, Medan, bahkan dari Jawa dan NTT.
Lapangan ini memang disediakan untuk arena lomba pacuan kuda. Sekarang ini, pacuan kuda yang terlaksana hanya pacuan kuda tradisional.Hal tersebut disebabkan pacuan kuda tradisional masih kurang dalam fasilitas dan kelengkapan untuk menjadikan pacuan kuda siborong-borong menjadi tempat wisata yang modern.
Pada awalnya, pelaksanaan pacuan kuda tradisional dilaksanakan setiap bulan. Semakin lama, pelaksanaan hanya dilakukan pada event-event tertentu. Belakangan ini, pelaksanaan pacuan kuda dilakukan setiap kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus. Meskipun fasilitas pacuan kuda belum modern, pelaksanaan lomba ini juga masih dikemas secara tradisional. Keunikan dan unsur tradisional tampak dari beberapa hal. Mulai dari usia penunggang yang tidak dibatasi, bebas peralatan, bebas jenis kuda, tanpa menggunakan peralatan standar seperti topi, celana, sepatu, helm, dan pelana.
Meskipun keadaan pacuan kuda yang masih tradisional, hal ini tidak mengusik para penggemar pacuan kuda. Mereka senang menonton pertandingan dengan kaki telanjang, kepala terbuka dan baju kaos seadanya. Mereka tetap antusias menonton lomba ini yang hanya dilaksanakan setiap tanggal 17 Agustus.
Bukan hanya arena pacuan kuda saja, di lapangan ini juga disediakan untuk arena motorcross. Balapan motor sudah sering dilaksanakan dan sekarang lebih mendominasi jika dibandingkan dengan pacuan kuda. Sebab panitia kesulitan mendapatkan kuda di tanah batak.
Buat kalian yang ingin ikut lomba pacuan kuda ataupun motorcross atau sekedar ingin menonton saja, silahkan mengunjungi kecamatan siborong-borong dan jangan lupa untuk mengunjungi setiap tempat wisata di Kabupaten Tapanuli Utara. Tapi buat yang ingin ikut lomba jangan sembarangan ya. Kalau belum terlatih dan belum ahli, sebaiknya urungkan niat sebab pacuan kuda Siborong-Borong yang masih tradisional sangat rentan dengan keselamatan jika belum mahir. Sebab teknik untuk menunggang kuda di arena pacuan kuda jika tidak dikuasai akan menimbulkan bahaya. Trik tertentu yang digunakan penunggang kuda untuk menjatuhkan lawan biasanya tidak akan tampak oleh penonton maupun panitia.
Selain penunggang sendiri, ini juga akan membahayakan diri sendiri. Kebanyakan kasus adalah penunggang akan jatuh ketika kuda tersandung dan terjatuh. Penunggang kemungkinan akan patah tulang terlebih jika penunggang terinjak oleh kuda yang lain saat terjatuh. Bahkan penunggang bisa terbunuh.
Hal tersebut juga menjadi perhatian bagi panitia penyelenggara pacuan kuda siborong-borong. Pacuan kuda siborong-borong sudah menyediakan tim kesehatan yang selalu standby di tempat selama perlombaan berlangsung jika terjadi. (hitabatak)