Batakpedia.org– Pemerintah memang sedang getol-getolnya membangun pariwisata Danau Toba, Sumatera Utara. Danau terbesar se-Asia Tenggara ini menjadi salah satu destinasi super prioritas yang dicanangkan Kementerian Pariwisata.
Namun bagaimana pengembangannya saat ini ? Band asal Kota Pematangsiantar Punxgoaran angkat bicara. Mereka juga menyampaikan kritik dan saran bagaimana harusnya yang dilakukan pemerintah untuk membangun Danau Toba.
1. Budaya di kawasan Toba harus dipromosikan lebih baik lagi
Saat ini ada delapan kabupaten yang mengelilingi kawasan Danau Toba. Masing-masing kabupaten memiliki kebudayaan berbeda-beda.
Vokalis Punxgoaran Guido Virdaus Hutagalung mengatakan kebudayaan ini harusnya yang dikembangkan menjadi potensi pariwisata. Kata dia, Kebudayaan Batak memiliki kekayaan yang luar biasa.
“Semakin menggalakkan bahwa Indonesia ini kaya budaya. Khususnya daerah Danau Toba Itu yang perlu kita kenalkan untuk generasi muda bahwa budaya dari daerah Toba ini sangat eksotis untuk dijadikan karya. Sama seperti yang kami lakukan saat ini,” ujar Guido kepada IDN Times.
2. Perlu integritas tinggi untuk kembangkan Danau Toba
Lebih jauh lagi, Guido mengatakan, pembangunan kawasan Danau Toba membutuhkan integritas yang cukup tinggi. Dia juga mengatakan jika pengembangan Danau Toba harus dimulai dari orang-orang Batak yang sudah besar atau pun punya nama. Konsep Marsipature Hutanabe harus kembali diterapkan.
“Ini yang harus kita galakkan. Kepekaan sosial harus kita asah. Harus dimulai dari orang-orang besarnya dulu. Yang kita perlukan itu adalah integritas. Dan harus berkolaborasi bersama-sama orang orang yang kreatif,” ungkapnya.
3. Pemerintah harus rangkul milenial untuk Danau Toba
Guido juga menegaskan, untuk mengembangkan potensi Danau Toba pemerintah harus merangkul generasi milenial. Karena ide segar itu ada di kepala millennial.
Kata dia millennial selalu punya ide dan solusi yang bagus untuk semua permasalahan yang ada di Danau Toba.
“Generasi muda itu menguasai sosmed . Jadi harus dimanfaatkan. (Pemerintah) jangan sungkan untuk berkolaborasi dengan generasi segar. Karena pasti punya solusi untuk menciptakan pariwisata yang lebih baik. Mulai dari lingkungan atau yang lainnya,” pungkasnya. (idntimes)