responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke sumatera utara pada tahun 2019 kurang lebih 250.000 wisatawan mancanegara atau menurun sebesar 10,24 persen dari tahun sebelumnya. Pemerintah Daerah Sumatera Utara dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan menargetkan tahun ini melonjak sekitar 20% menjadi 300.000 dengan anggaran sebesar Rp 77 miliar di APBD.
Hal ini agaknya kotradiktif dengn targer dari pemerintah pusat yang sempat menargetkan 1 juta kunjungan.
Mengenai hal tersebut menimbulkan reaksi daripada pemerhati Danau Toba, yakni dari Perhimpunan Jendela Toba.
Dilansir dari laman berita medanbisnisdaily.com, Mangaliat Simarmata mempertanyakan mengenai koordinasi pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten tidak sejalan? serta keputusan yang diambil oleh Pemprovsu itu.
Lebih lanjut Mangaliat menegaskan bahwa intinya adalah harus mengikuti target yang sudah ditetapkan secara nasional. Untuk itu diperlukan koordinasi yang jelas antara pusat, provinsi, kabupaten dan kota.
“Janganlah provinsi yang menentukan sendiri targetnya yang jauh dari yang ditetapkan pusat. Dimana kemampuan provinsi ini ya?” tanya Simamora.
Ria Telaumbanua Selaku kepala dinas Budpar Sumut mengatakan bahwa untuk meningkatkan target maka anggarannya juga.
“kalau target tersebut mau ditingkatkan tentu saja budget anggarannya juga harus ditingkatkan, menyesuaikan,” jelas Ria.
Menyangkut biaya promosi pariwisata Sumut, Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar, Muchlis, menyatakan bahwa tahun ini meningkat jumlahnya menjadi Rp 12 miliar. Sebelumnya cuma Rp 9 miliar. Dengan dana itu dilakukan promosi terhadap potensi budaya dan destinasi wisata di berbagai daerah di Sumut dalam bermacam bentuk.
Lebih lanjut Ria menjelaskan bahwa periode januari hingga November 2019 jumlah wisman yang berkunjung sebanyak 231.000.
Pada akhir tahun bertambah menjadi kira-kira 250.000. Terkait target kunjungan dua juta wisatawan asing sebagaimana ditargetkan, dia menyatakan kemungkinan baru dapat diraih lima tahun mendatang.
Pada tahun 2020 biaya promosi pariwisata Sumut meningkat jumlahnya menjadi Rp 12 miliar yang sebelumnya dikisaran Rp 9 miliar. Sehingga dapat menggodok budaya dan destinasi wisata di berbagai daerah di Sumut dalam bermacam bentuk. (hitabatak)