• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Gereja St. Fransiskus Asisi, Kental dengan Kultur Karo

Batak by Batak
10 Januari 2020
in Umum
0
Gereja St. Fransiskus Asisi, Kental dengan Kultur Karo

Batakpedia.org-Sebagai salah satu tempat penting bagi umat Nasrani, secara otomatis nilai-nilai yang ada pada setiap gereja idealnya harus memiliki kesatuan antara manusia dengan kerohaniannya. Oleh karena itulah, penting bagi seorang arsitek untuk merencanakan dengan matang bagaimana membuat bangunan sakral ini.

Tentu dengan tetap memiliki perhitungan aspek-aspek tertentu tanpa harus mengurangi nilai seni dalam arsitekturalnya. Bukan hanya aplikasi warna-warni, konten etnik lokal juga sering muncul pada desain di Gereja Santo Fransiskus, yang berlokasi di Brastagi Karo ini.

Gereja Santo Fransiskus memiliki daya tarik tersendiri untuk Kota Berastagi yang berhawa sejuk. Sering disebut gereja inkulturatif karena menggabungkan budaya, dan tradisi khas Sumatera Utara dengan budaya Kristen.

Kalau diperhatikan, arsitektur Gereja Santo Fransiskus terinspirasi dari bangunan rumah adat Batak Karo yang kokoh, unik sekaligus artistik. Konon, alasan di balik pemilihan arsitektur tersebut untuk turut melestarikan nilai luhur Karo, karena yang sudah mulai dilupakan. Terbukti makin sedikit rumah hunian dengan gaya Karo.

Panjang bangunan sekitar 34 meter dengan lebar 24 meter. Gereja Santo Fransiskus dapat menampung ribuan jemaat. Gereja ini juga mempunyai pendopo dengan model “geriten”, yaitu rumah kecil tanpa dinding untuk berbagai keperluan religi, dan sebagai ruang untuk aneka keperluan kaum muda.

Dibangun Berdasarkan Musyawarah Masyarakat
Sebagaimana layaknya pembangunan rumah Karo, pembangunan Gereja Inkuturatif Karo Santo Fransiskus Asisi ini dimulai dengan diadakannya sebuah “runggu”. Runggu merupakan tradisi musyawarah adat keluarga besar Karo, yang tujuannya untuk mengemukakan kesatuan pemikiran tentang pembangunan Gereja Inkulturatif Karo dengan arsitektur tradisional Karo yang kental.

Peresmian gereja inkulturatif Karo St. Fransiskus Asisi Berastagi dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2005 dalam Missa Agung yang dipimpin oleh Mgr. Pius Datubara (Uskup Agung Medan) dan Mgr. Martinus D. Situmorang, OFM Cap (Uskup Padang). Tujuan dibangunnya Gereja ini adalah untuk menunjukkan kepada semua orang bahwa ada alasan untuk berjuang dalam hidup.

Tanah Karo harum oleh pengaruh iman Katolik, dan Tanah Karo harus mendapat berkat melimpah dengan kehadiran Gereja Katolik. Diharapkan gereja ini dapat menjadi tempat untuk menyejukkan hati semua orang, hangat dalam kasih, dan menjadi tempat bagi semua orang untuk membangun persaudaraan dalam setiap umat beragaman. (pesona.travel)

Join BatakPedia.org Telegram Group
Previous Post

Pemerhati Pertanyakan Target Wisatawan Pemprov Sumut beda dengan Pemerintah Pusat

Next Post

Masyarakat Batak Resah Akibat Pernyataan Gubsu Edy Pemusnahan Seluruh Babi di Sumut

Next Post
Masyarakat Batak Resah Akibat Pernyataan Gubsu Edy Pemusnahan Seluruh Babi di Sumut

Masyarakat Batak Resah Akibat Pernyataan Gubsu Edy Pemusnahan Seluruh Babi di Sumut

Please login to join discussion
Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment Daftar jadi Agen Pulsa, Voucher Game, dan Multipayment

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Video
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook