Batakpedia.org-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupeten Toba Samosir (Tobasa) pada tahun 2020 diisi oleh beberapa calon, salah satunya Bupati dan Wakil Bupati Toba Samosir (Tobasa) Darwin Siagian dan Hulman Sitorus sebagai petahana kembali mencalonkan diri untuk ikut berkompetesi dalam kegiatan akbar sekali dalam lima tahun tersebut.
Dilansir dari laman berita Okezonenews, Keduanya optimis mendapatkan kepercayaan masyarakat Tobasa sekali lagi. Menurut Darwin, kelanggengan pasangan mereka karena keduanya saling memahami tupoksi masing- masing, jadi tak ada masalah sebab sudah diatur sesuai job deskripsi.
“Kami ini sahabat lama dan memang berasal dari satu kampung. Jadi sejak masa kecil sudah selalu bersama yakni Sekolah Dasar hingga sekolah menengah kami menimba ilmu pada sekolah yang sama.Jadi kami merasa cocok. Kami tidak ada saling gontok-gontokan karena memahami masing-masing kerja. Seperti pesan Mendagri saat kami dilantik, ‘Jadilah Bupati dan sebaliknya jadilah Wakil Bupati,” kata Darwin didampingi Hulman seusai mengikuti uji kepatutan dan kelayakan di Kantor DPW Partai Perindo Sumut yang Rudi Zulham Hasibuan Ketua DPW Partai Perindo Sumut bersama Sekwil Donna Siagian.
Darwin melanjutkan jika keduanya kembali dipercayakan memimpin Tobasa maka akan terus melanjutkan berbagai program kerja yang sudah dirintis pada periode pertama dan terus ditingkatkan. Adapun sektor prioritas adalah pembangunan infrastruktur, pertanian dan pariwisata.
“Tobasa sudah siap menyambut megaproyek penetapan Danau Toba menjadi destinasi unggulan karena akan ada hadir bandara di Sibisa,” sebutnya.
Darwin menerangkan bahwa dalam pemerintahannya sudah menyekolahkan 200 putra-putri Tobasa menekuni pariwisata di Bandung dan Bali serta menyusun draft Perda yang akan mengatur industri pariwisata di Tobasa. Hal ini akan menjadi acuan dalam pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di Tobasa.
Lebih lanjut Darwin menerangkan mengenai kberadaan keramba jaring apung di Danau Toba yang itu merupakan bagian dan kewenangan pusat serta masalah tanah di Desa Sigapiton yang menjadi area megaproyek yang akan dibangun oleh investor bersama Badan Otorita Danau Toba, menurut Darwin sudah tidak ada masalah. Sebab, kata dia dilakukan sesuai proses hukum yang berlaku. Mengenai protes masyarakat kata dia sudah disarankan menempuh jalur hukum. Cuma sampai saat ini menurut Darwin tak ada yang melakukan yang disarankannya
Terakhir Darwin menjelaskan proses perubahan Kabupaten Tobasa menjadi Kabupaten Toba yang saat ini sedang dalam tahap pembahasan di pemerintah pusat.
“Perubahan nama Tobasa menjadi Toba akan segera final. Tapi kami berharap agar finalisasi ini telat di bulan Maret, bertepatan dengan ulang tahun Tobasa,” tutup Darwin. (hitabatak)