Liputan6.com, Hamburg – Salah satu simbol budaya Indonesia dari Batak, Sumatra Utara ada di Jerman. Keberadaan rumah adat suku tersebut di Werpeloh menunjukkan dekatnya hubungan antara masyarakat setempat dan Indonesia, terutama masyarakat kota Werpeloh dengan suku di Tanah Air itu.
Selain itu juga sebagai simbol eratnya hubungan antara Indonesia dan Jerman.
Pada 12 Agustus 2017 lalu, seperti dikutip dari Kemlu.go.id, Kamis (17/8/2017), Konsul Jenderal Hamburg, Sylvia Arifin mengadakan kunjungan ke kota Werpeloh, Niedersachsen untuk meninjau Rumah Adat Batak tersebut. Lalu bertemu dengan pengurus Yayasan Tradgerverein Batakhaus Werpeloh e.V. yang dipimpin oleh Frau Brigitte Wigberts.
Pertemuan itu juga dihadiri oleh Wali Kota Werpeloh, Hans Geerswilken dan Pengurus Yayasan Tragerverein Batakhaus Werpeloh e.V.
Dalam sambutannya, Sylvia menyampaikan ucapan terima kasih atas didirikannya Rumah Batak di Werpeloh sejak tahun 1978 yang kondisinya terawat dengan sangat baik. Wali Kota Werpeloh pun menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan tersebut.
Ketua Yayasan Tragerverein Batakhaus Werpeloh e.V. Brigitte Wigberts juga mengucapkan terima kasih atas kunjungan Konjen RI beserta jajaran ke Rumah Batak di Werpeloh. Hal ini menunjukkan perhatian tinggi Pemerintah Indonesia atas keberadaan Rumah Batak di Werpeloh.
Pengurus yayasan tersebut berjumlah tujuh orang dengan anggota lebih 80 orang yang hampir seluruhnya warga Jerman. Untuk memperingati 40 tahun keberadaan Rumah Batak di Werpeloh, pengurus Yayasan berencana mengadakan beberapa kegiatan di Werpeloh, di antaranya penyelenggaraan pentas budaya Batak
Berkenaan dengan itu, Yayasan Trägerverein Batakhaus Werpeloh e.V. menyampaikan apresiasi dukungan KJRI Hamburg untuk membantu memeriahkan acara tersebut.
Rumah Batak di Werpeloh didirikan sejak tahun 1978 oleh Pastor Matthaus Bergmann dari Werpeloh. Pembangunan dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat setempat dan mendapat dukungan dari Pemerintah Kota setempat.
Material yang digunakan membangun Batakhaus berasal dari bahan setempat seperti batu Hummlinger, dinding dari kayu pohon ek, dan ilalang untuk atap. Saat ini Rumah Batak menjadi ikon wisata dan menjadi kebanggaan kota Werpeloh.
Selain sebagai tempat wisata, Rumah Batak juga dijadikan sebagai museum suku Batak yang dihiasi berbagai ornamen suku itu termasuk benda budaya dari Indonesia lainnya. Setiap pengunjung yang datang juga disuguhkan video singkat mengenai wisata Danau Toba dan asal asul Rumah Batak.
Peringatan didirikannya Rumah Batak ke 40 tahun 2018 diharapkan dapat memperkenalkan budaya Batak lebih luas lagi tidak saja wilayah Werperloh, namun juga di Niedersachsen serta membantu melestarikan budaya Batak di Jerman Utara dan mempererat hubungan historis antara masyarakat Sumatra Utara degan dengan masyarakat Jerman Utara.