Batakpedia.org– Tulang dalam suku Batak Toba merupakan panggilan kepada saudara laki-laki dari ibu kita, panggilan kita kepada laki-laki yang semarga dengan ibu kita yang urutan keturunannya setingkat dengan ibu kita, panggilan kita kepada anak laki-laki dari saudara laki-laki nenek kita, panggilan kita kepada seorang laki-laki yang merupakan ipar dari saudara laki-laki ayah maupun ibu kita. Tulang dalam suku Batak Toba memiliki fungsi dan peranan yang penting dan tidak dapat diabaikan. Tulang juga merupakan salah satu unsur Dalihan Na Tolu, yakni Hula-hula, Dongan tubu, Boru/Bere/Ibebere.
Salah satu peranan Tulang yang penting yaitu “Tulang do Sitopak Parsambubuan”
Tradisi ketika anak pertama lahir, maka mertua datang membawa sipanganon aek ni unte sekaligus mamoholi yang dalam suku Batak Toba disebut juga manomu-nomu yang maksudnya adalah menyambut kelahiran bayi yang dinanti-nantikan. Ketika anak berusia beberapa bulan maka orangtua anak tersebut membawanya ke rumah Ompung baonya (orangtua perempuan yang melahirkan). Setelah sampai di rumah Ompng baonya, anak itu akan diberikan kepada Tulangnya untuk digendong kemudian digunting rambutnya, yang dalam istilah batak yaitu manimbun rambut berenya. Tujuannya supaya ubun-ubun si bayi menjadi kuat dan keras, menjadi sehat-sehat dan panjang umur. Selanjutnya, bila orangtua bayi telah merencanakan nama bayinya, maka tulang bisa menambah nama berenya. Selanjutnya tulang akan memberi Ulos Parompa (kain gendongan) terhadap berenya sembari mengatakan “Marompa anak dohot boru ma on donganmu marsipairing-iringan”, artinya melalui ulos yang diberikan Tulang kepada pengantin itu akan mendapat berkat dari Tuhan yang Maha Kuasa melalui kelahiran anak tersebut sehingga ulos itu dibuat menjadi kain gendongan anak tersebut.
[budaya-indonesia.org]