BatakPedia.org-Sejumlah pengunjung yang datang dari berbagai daerah baik dari dalam dan dari luar sumatera utara beramai-ramai ke Air Terjun Aek Sijorni di Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Tapanuli Selatan.
Ribuan pengunjung yang awalnya diiming-imingi wisata gratis atau bebas dari bebas dari kutipan bagi pengunjung, realitanya hanya isapan jempol belaka.
Pengujung yang memadati lokasi wisata Air Terjun Sijorni merasa kecewa akibat banyak pengunjung dari banyaknya kutipan oleh masyarakat setempat pada hari pertama tahun baru.
Dilansir dari laman berita Sumut.antaranews.com, Mansyur salah seorang pengunjung yang berasal dari Pematang Siantar mempertanyakan kutipan yang harus diberikan setiap jengkal tanah di lokasi wisata Air Terjun Sijorni.
“Aneh! setiap kita melangkah pada setiap jengkal tanah masyarakat dilokasi objek wisata ini kita (rombongan) dimintai bayaran yang besarannya bervariasi antara lima hingga duapuluh lima ribu,” kesal Mansyur.
Awalya Mansyur tidak keberatan kalau untuk sewa lapak masyarakat yang berada di lokasi wisata untuk rehat keluarga Rp20 ribu untuk menghindari basah kalau hujan turun. Namun, soal parkir sebesar Rp20 ribu dia juga protes terlalu besar.
Senada dengan Mansyur, Sofian juga protes dan mempertanyakan kutipan yang harus dibayar setiap jengkal tanah di lokasi wisata Air Terjun Sijorni.
“Sebenarnya kita (pengunjung) tidak merasa keberatan dengan adanya retribusi resmi sekali bayar di pintu masuk. Jangan seperti ini setiap melangkah sejengkal tanah masyarakat ada kutipan, sehingga menjengkelkan banyak pengunjung,” kata Sofiyan menimpali.
Namun Mansyur dan Sofian berharap para pemangku kepentingan dapat meminimalisir lokasi objek wisata yang sudah dinilai kurang baik demi terjaganya nama baik objek wisata Air Terjun Aek Sijorni yang berlokasi di daerah Desa Aek Libung.
Sebelumnya Abdul Saftar selaku Kadis Pariwisata Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan menegaskan bahwa para pengunjung objek wisata alam Aek Sijorni sejatinya tidak akan mendapatkan kutipan dalam bentuk apapun.
Padahal di lokasi objek wisata Air Terjun Aek Sijorni sudah terpasang plang merk yang dipasang oleh Dinas Pariwisata secara sengaja dengan tujuan untuk memberitahukan “tidak ada kutipan” di lokasi objek wisata tersebut dianggap ‘angin lalu’ bagi sejumlah oknum masyarakat.
Namun Saftar mengakui adanya oknum-oknum nakal yang masih memanfaatkan situasi demi keuntungan meski sudah ada hasil pendekatan ke masyarakat sebelumnya objek wisata Aek Sijorni bersih dari kutipan.(hitabatak)