Batakpedia.org-Kabupaten Humbang Hasundutan yang beribukota di Dolok Sanggul merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang letaknya secara geografis mengelilingi Danau Toba. Sehingga sangat wajar jika Danau Toba juga menjadi wisata andalan kabupaten ini.
Namun, bukan hanya Danau Toba saja yang menarik dikunjungi di Humbang Hasundutan, masih banyak objek wisata lainnya. Inilah 10 tempat wisata di Humbang Hasundutan yang bikin wisatawan kerasan.
Bakara

Dalam bahasa setempat Bakara memiliki arti tempat tinggal yang teduh dan damai. Arti dari kata Bakara tersebut sangat tepat disematkan pada lembah yang dikelilingi perbukitan ini. Letaknya yang berada di sebelah Barat Daya Danau Toba dan masuk ke dalam wilayah kecamatan Bakti Raja, membuat wisatawan yang berada di atas perbukitan Bakara akan dapat menikmati indahnya panorama Danau Toba dari atas ketinggian.
Selain itu, pemandangan yang memuka juga tersaji lewat hamparan sawah, aliran sungai serta jalan yang berkelak-kelok serta perkampungan penduduk yang terlihat kecil saat dilihat dari atas bukit Bakara.
Geosite Sipinsur


Sama halnya dengan Bakara, Geosite Sipinsur juga merupakan spot untuk menikmati keindahan Danau Toba dari atas ketinggian. Bahkan, dengan lokasi yang berada pada ketinggian 1.213 meter dpl, wisatawan yang menginjakkan kaki di tempat ini, dapat melihat empat kabupaten sekaligus yakni Kabupaten Humbang Hasundutan, Samosir, Tapanuli Utara dan Tobassa.
Geosite Sipinsur memiliki luas sekitar 2 hektar yang sebagian wilayahnya merupakan kawasan hutan pinus sehingga udara sekeliling terasa sejuk dan segar. Di sini juga dibangun sejumlah fasilitas seperti taman bermain, camping ground, outbond area, restaurant serta penginapan.
Sampuren Janji

Sampuren dalam bahasa Batak memiliki arti “janji”. Air Terjun Janji ini tidak hanya menawarkan keindahan alam tapi juga merupakan salah satu jejak sejarah, karena di tempat inilah dahulu raja-raja Batak mengucapkan janji atau sumpah sebelum diberangkatkan ke medan perang.
Sampuren Janji berada di Desa Marbun Toruan, Kecamatan Bakti Raja yanag berhadapan langsung dengan Danau Toba. Sehingga keindahan dari destinasi wisata ini dipastikan akan bikin wisatawan betah untuk berlama-lama.
Sampuren Pollung

Ketinggian air terjun yang mencapai 65 meter menjadi daya tarik tersendiri dari Sampuren Pollung. Namun bukan itu yang membuat wisata air terjun ini unik, melainkan suasana yang ada di sekeliling air terjun yang lebih mirip suasana di tepi pantai yang dikelilingi pepohonan dan tebing-tebing tinggi.
Sampuren Pollung berada diantara wilayah Kecamatan Onan Ganjang dan Kecamatan Pakkat. Lokasinya yang agak tersembunyi dan berada pada sudut kemiringan dengan kondisi jalan yang cukup terjal, membuatnya tidak dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat. Motorpun harus ekstra hati-hati saat melaju menuju ke lokasi karena sebagian jalan yang dilalui cukup berisiko terjadi kecelakaan.
Air Terjun Simolap

Kalau saja lokasinya mudah dijangkau, bukan tidak mungkin air terjun ini akan menjadi primadona pariwisata, tidak hanya di Kabupaten Humbang Hasundutan, tapi juga di Provinsi Sumatera Utara. Karerna pesona yang disuguhkannya benar-benar luar biasa bahkan sulit untuk ditandingi oleh wisata air terjun yang lain.
Sayangnya, Air Terjun Simolap berada di tengah hutan belantara yang menjadi bagian dari wilayah Desa Simatabo dan Desa Sampetua, Kecamatan Parlilitan. Hanya mereka yang memiliki jiwa petualang dan memiliki nyali besar yang berani menuju ke lokasi air terjun tujuh tingkat ini.
Aek Sipangolu

Objek wisata yang satu ini merupakan perpaduan antara wisata alam dengan wisata religi, karena bagi masyarakat setempat Aek Sipangolu merupakan sumber air keramat yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Keberadaan Aek
Sipangolu ini menurut mitos yang berkembang berasal dari bekas tapak kaki gajah
putih yang menjadi tunggangan Sisingamangaraja. Karena kehausan dan di
sekitarnya tidak ada sumber mata air, Sisingamangarajapun menancapkan tombaknya
ke bekas tapak kaki gajah. Maka seketika itu pula memancarlah air dari dalam
tanah.
Mata air
tersebut hingga kini terus memancar dan dibuatkan semacam kolam oleh
masyarakat. Di kolam itulah masyarakat yang masih percaya pada mitos biasanya
akan berdoa untuk memohon kesembuhan sambil meminum dan mengusapkan air yang
memancar dari Aek Sipangolu.
Luapan air dari kolam tersebut selanjutnya mengalir menuju ke tiga buah kolam yang ada di bawahnya. Ketiga kolam tersebut fungsinya tidak lebih dari sebuah pemandian yang dapat dipakai untuk mandi, berenang dan bermain air. Selanjutnya, air dari ketiga kolam tersebut akan mengalir dan jatuh menuju ke Danau Toba.
Pulau Simamora


Pulau kecil yang berada di tengah Danau Toba ini secara administratif masuk ke dalam wilayah Desa Tipang, Kecamatan Baktiraja. Secara umum topografi dari pulau yang tidak berpenghuni ini berupa pantai berbatu dan daratan yang berbukit-bukit, sedang vegetasinya didominasi rerumputan.
Wisatawan yang berperahu menuju Pulau Simamora akan disambut oleh hamparan rumput hijau yang menawan di hampir setiap sudut wilayahnya sehingga menghadirkan nuansa yang berbeda saat berada di kawasan pulau ini. Keindahan panorama alam tersebut mencapai puncaknya antara jam 09.00 – 10.00 pagi.
Danau Tao Silosung

Tao dalam bahassa Batak memiliki arti Danau sedang Silosung artinya lesung/alat untuk menumbuk padi. Danau ini terletak di Desa Sinambela, Kecamatan Baktiraja yang jaraknya hanya sekitar 8 km dari Kota Dolok Sanggul. Untuk menuju ke lokasi danau, pengunjung dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat sebelum dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 100 meter.
Danau yang airnya berwarna hijau kebiru-biruan ini, meski belum dikelola secara profesional, namun sudah banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki panorama alam yang menyejukkan mata. Selain itu, pengunjung yang datang ke sini tidak hanya untuk rekreasi, tapi juga memancing.
Air Terjun Sipulak

Terletak di Desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Sampuran Sipulak atau Air Terjun Sipulak ini airnya berasal dari aliran Sungai Sipulak yang hulunya berada di Gunung Pinapan.
Dengan
ketinggian sekitar 70 meter, air terjun ini memiliki lebar 3 meter dengan debit
air yang cukup besar yaitu 5 meter kubik perdetik. Karena itu, wisatawan yang
berkunjung ke sini disarankan untuk tidak mandi terlalu dekat dengan kucuran
air yang jatuh dari atas, karena berisiko ada pusaran air yang terbentuk.
Hanya saja,
tidak ada peringatan tertulis di sekitar lokasi, karena air terjun ini memang
belum dikelola sebagai destinasi wisata disebabkan karena lokasinya yang cukup
terpencil dan sulit dijangkau.
Istana Sisingamangaraja

Istana dari Raja Sisingamangaraja XII yang juga merupakan Pahlawan Nasional ini, terletak di Desa Simamora, Kecamatan Baktiraja yang berjarak sekitar 16 km dari Kota Dolok Sanggul. Istana ini sebenarnya pernah dua kali dibakar, pertama oleh pasukan Tuanku Rau (Bonjol) tahun 1825 dan dibakar oleh pasukan Belanda pada tahun 1878. Namun, pada tahun 1978, istana tersebut dibangun kembali oleh pemerintah bersama masyarakat dengan tanpa meninggalkan bentuk asli dari bangunan istana.
Di kompleks istana ini, terdapat makam Sisingamangaraja X dan Sisingamangaraja XI. Selain itu terdapat pula beberapa bangunan berbentuk rumah adat Batak yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti untuk kegiatan seni dan budaya, tempat belajar kerajinan, tempat pertemuan muda-mudi, tempat menerima tamu kerajaan serta yang lain. (wisato)