Batakpedia.org– Kalau punya teman-teman bersuku Batak, pasti yang mencolok dari mereka adalah marganya. Dari marga mereka, kamu bisa langsung tahu bahwa temanmu adalah orang Batak. Misal, Panjaitan, Purba, Nasution, dan lain-lain. Ternyata, marga untuk orang Batak bukan hanya sekadar nama panjang. Namun, marga sangat berarti untuk mereka. Berikut faktanya.
1. Menandakan silsilah keturunan dan penerus keluarga
Untuk orang Batak, marga menunjukkan dari mana silsilah keturunannya berasal. Silsilah keluarga adalah identitas orang Batak dalam pergaulan. Di keluarga Batak, anak lelaki diutamakan karena ia akan meneruskan marga keluarga. Namun, peran anak perempuan tetap harus dihormati.
2. Marga penentu keakraban
Marga orang Batak memang tersebar di seluruh Indonesia, soalnya orang Batak juga suka merantau. Dan tidak jarang kita menemui orang Batak bermarga sama meskipun dilahirkan dari keluarga yang berbeda. Melalui marga, orang Batak dapat menemukan saudara seketurunannya. Biasanya disebut ‘ito’ dan mereka langsung akrab walaupun baru bertemu sekali.
3. Berperan untuk menentukan jodoh
Sebelum menentukan jodoh, biasanya yang diseleksi keluarga Batak adalah marga calon pasangannya. Dilarang keras menikah dengan orang yang marganya sama, meskipun tidak lahir dari rahim yang sama. Hal tersebut juga dilakukan sebagai upaya untuk mencegah kecacatan pada keturunan selanjutnya.
4. Marga yang sama tidak berarti satu nama
Jika kamu bertemu dengan orang Batak bermarga Simangunsong, bukan berarti ia hanya semarga dengan Simangunsong. Bisa jadi, ada tiga marga yang sekeluarga dengannya. Begitu juga dengan marga-marga lainnya.
5. Menikah dengan sepupu (pariban)
Ada istilah dalam suku Batak, pariban (sepupu) adalah rokkap (jodoh). Sepupu di sini bukan sembarang sepupu, karena tidak semua sepupu bisa menikah. Sepupu yang dimaksud adalah jika kamu perempuan, kamu bisa menikah dengan anak laki-laki dari adik perempan ayah. Sedangkan kalau kamu laki-laki, kamu bisa menikah dengan anak perempuan dari adik laki-laki ibu.