Batakpedia.org -Pernikahan merupakan salah satu momen sakral bagi setiap manusia. Semua orang pasti ingin hidup bahagia dengan cara menikah bersama orang yang disayanginya.
Namun bagi beberapa masyarakat adat di Indonesia, pernikahan bukanlah suatu proses yang simpel. Pernikahan butuh beberapa rangkaian dalam setiap prosesnya. Begitu pun dalam pernikahan masyarakat adat Batak yang tidak hanya melihat sah secara agama dan hukum di Indonesia saja, namun juga sah secara adat Batak.
Berikut adalah beberapa ringkasan dari sekian banyaknya rangkaian prosesi pernikahan adat Batak.
1. Marhusip
Marhusip adalah suatu prosesi dimana pihak keluarga laki-laki dan keluarga perempuan bertemu untuk membahas keseriusan dalam rencana pernikahan.
Marhusip dalam bahasa Indonesia berarti “berbisik”. Itu artinya, pihak keluarga laki-laki dan pihak keluarga perempuan akan melakukan pembahasan awal mengenai sinamot atau dalam bahasa Indonesianya adalah mas kawin.
Pembahasan awal mengenai sinamot ini, hanya kedua belah pihak keluarga yang boleh tahu mengenai besar kecilnya harga sinamot yang telah disepakati. Hal ini untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam prosesi pernikahan adat Batak selanjutnya.
2. Martumpol
Martumpol biasanya hanya dilakukan oleh masyarakat Batak yang beragama Kristen. Martumpol dapat diartikan sebagai proses tunangan antara kedua mempelai yang dilakukan di gereja dihadapan pendeta serta para pengurus jemaat gereja dan juga para tamu undangan yang bersedia hadir.
Dalam prosesi martumpol ini, kedua mempelai beserta para pihak keluarga yang mendampingi akan melakukan tanda tangan pada sebuah surat. Surat ini akan digunakan untuk melakukan proses pemberkatan pernikahan pada prosesi pernikahan selanjutnya. Martumpol biasanya dilakukan pada saat 2 minggu sebelum dilakukannya prosesi pemberkatan pernikahan.
3. Marhata sinamot
Marhata sinamot dilakukan setelah prosesi martumpol. Marhata sinamot ini merupakan kelanjutan dari prosesi marhusip yang dilakukan secara rahasia oleh keluarga kedua mempelai tadi.
Bedanya marhusip dengan marhata sinamot adalah dalam prosesi marhata sinamot dihadiri oleh keluarga besar dari kedua belah mempelai, baik itu dari marga-marga ibunya dan marga-marga dari ayah masing-masing mempelai.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Dalam prosesi marhata sinamot ini biasanya membahas jumlah sinamot yang akan diberikan oleh pihak laki-laki, jumlah ulos yang akan digunakan, hewan yang akan disembelih, tempat diadakannya prosesi adat pernikahan, dan lain sebagainya.
4. Martonggo raja
Martonggo raja adalah suatu prosesi dimana berkumpulnya masing-masing keluarga kedua mempelai untuk membentuk suatu panitia atau yang biasa disebut parhobas untuk melancarkan rangkaian pernikahan adat Batak tersebut. Dalam prosesi martonggo raja ini pula surat undangan baru boleh disebar kepada para tamu undangan.
5. Marsibuha-buhai
Prosesi ini dilakukan tepat sebelum dilakukannya prosesi pemberkatan di gereja. Marsibuha-buhai adalah suatu prosesi di mana mempelai pria bersama para keluarganya datang untuk menjemput mempelai wanita di kediamannya.
Dalam acara marsibuha-buhai mempelai pria bersama keluarganya datang dengan membawa makanan yang biasa disebut namargoar, sedangkan pihak dari mempelai wanita telah menyiapkan ikan mas yang diarsik (makanan khas Batak). Setelah acara makan-makan keluarga tersebut, barulah pengantin bersama keluarga kedua pihak berangkat ke gereja.
6. Manjalo pasu-pasu parbagason
Setelah prosesi marsibuha-buhai, maka kedua mempelai bersama semua keluarga masing-masing berangkat ke gereja untuk melakukan pamasu-masuon atau doa pemberkatan pernikahan sebagai tanda atau ikrar kepada Tuhan bahwa kedua mempelai tersebut telah menjadi satu.
Doa pemberkatan tersebut dilakukan oleh pendeta kepada kedua mempelai dihadapan para majelis gereja, para keluarga, dan tamu undangan yang hadir di gereja. Setelah dilakukan doa pemberkatan pernikahan, itu artinya para mempelai sudah sah menikah secara agama.
7. Pesta unjuk
Setelah prosesi doa pemberkatan pernikahan, masuk ke tahap akhir yaitu pesta unjuk, yaitu pesta pernikahan secara adat Batak. Rangkaian prosesi pesta unjuk sendiri terbilang sangat banyak dan membutuhkan waktu yang cukup panjang. Tentu saja bagi kedua mempelai harus mempunyai tenaga yang fit.
Di penghujung acara pesta unjuk ini, orang tua kedua mempelai saling memberikan nasihat bagi pengantin yang telah menjadi satu ini disertai dengan ucapan selamat dari raja parhata. Setelah itu pengantin memberikan ucapan rasa syukur kepada Tuhan, orang tua, keluarga, dan seluruh tamu undangan yang hadir.
Demikian adalah tujuh dari beberapa rangkaian prosesi pernikahan adat Batak beserta maknanya. Semoga bermanfaat ya!