Batakpedia.org- Selain memiliki keberagaman adat istiadat dan pariwisata yang indah, suku Batak juga memiliki kuliner yang sangat lezat. Kuliner tersebut tetap dipelihara dan diwariskan turun-temurun tanpa meninggalkan tujuan utama sebagai menjaga tali persaudaraan.
Salah satu bentuk olahan kuliner khas suku Batak adalah ayam. Sama seperti suku lainnya, ayam dibuat dengan cita rasa yang khas dan membuat orang ketagihan. Apa saja makanan olahan ayam khas suku Batak?
1. Manuk Cipera
Manuk cipera merupakan kuliner Batak Karo yang terbuat dari ayam kampung dan tepung jagung. Makanan ini menyerupai gulai, bedanya kuahnya berasal dari tepung jagung. Tepung jagungnya sendiri harus menggunakan jagung tua yang sudah disangrai dan dibuat tepung demi menjaga rasa yang lezat dan kekentalan kuah.
Ayam kampungnya sendiri juga dipilih yang berkualitas dan bagian ayamnya sendiri tidak boleh ada yang terpisah. Ini dikarenakan bagian ayam tersebut menyimpan filosofi bahwa bagian ayam itu satu keutuhan dan mempererat kekeluargaan. Karena menyimpan filosofi hidup, makanan ini sering disajikan pada saat acara adat suku Batak Karo.
2. Tasak Telu
Tasak telu yang berarti tiga masakan juga salah satu kuliner khas suku Batak Karo. Kuliner ini tidak pernah terpisah dari cipera. Berbeda dengan cipera yang dimasak menggunakan tepung jagung, tasak telu dimasak dengan menggunakan tiga jenis masakan.
Masakan dengan olahan ayam kampung yang telah direbus sebagai makanan utama ini dicampur dengan darah ayam, parutan kelapa dan daun singkong. Penggunaan darah sendiri bisa diganti dengan rempela dan hati ayam.
Selain itu, air bekas rebusan ayam kampung tersebut digunakan sebagai kuah. Sama seperti cipera, kuliner ini juga dihidangkan pada saat acara adat suku Batak Karo.
3. Manuk Napinadar
Seperti olahan ayam suku Batak Karo, kuliner ini juga menggunakan bahan utama ayam kampung. Perbedaannya dengan olahan ayam khas Batak Karo, ayam kampung ini dimasak dengan cara dipanggang. Setelah dipanggang, makanan ini dihidangkan dengan saus darah yang menjadi ciri khas manuk napinadar ini.
Pada proses pembuatan saus darah, diperlukan kesabaran karena pembuatannya yang sedikit rumit. Itu berguna menjaga cita rasa ayam yang terdapat pada saus tersebut. Untuk menciptakan rasa pedas, saus darah tersebut ditambahkan andaliman dan bawang putih tumbuk.
4. Dayok Nabinatur
Dayok nabinatur yang berarti ayam yang dimasak secara teratur merupakan kuliner khas Batak Simalungun. Dahulu, makanan ini hanya disajikan untuk anggota kerajaan dan dimasak oleh kaum adam. Sekarang ini, semua kalangan dapat memasaknya.
Karena dahulunya merupakan makanan kerajaan, memasaknya sendiri harus benar hati-hati. Semua bagian ayam harus ditata teratur demi menjaga filosofi kesuksesan. Kuliner ini biasanya dihidangkan pada saat sang anak merantau dan berharap dari filosofi kuliner ayam tersebut dibawa baik di tempat perantauan.
Dalam proses pembuatannya, ayam yang disediakan haruslah ayam kampung jantan. Cara memasaknya sendiri dilakukan dengan dua cara yakni dipanggang dan digulai. Setelah dimasak, ayam tersebut harus disusun secara anatomi demi tujuan filosofi tersebut.
5. Gule Kuta-Kuta
Gule kuta-kuta merupakan salah satu kuliner khas Batak Karo yang terbuat dari olahan ayam. Berbeda dengan manuk cipera yang dimasak dengan tepung jagung, pembuatan gule kuta-kuta sama seperti pembuatan gulai pada umumnya.
Meskipun terbuat dari bahan yang sering dijumpai di pasar, gule kuta-kuta ini sangat khas karena dimasak dengan ayam kampung muda sehingga tekstur dagingnya sangat lembut dan terasa nikmat.
Itulah lima makanan olahan ayam khas suku Batak. Selain memiliki cita rasa yang sedap, ternyata makanan tersebut menyimpan filosofi terlebih lagi suku Batak yang suka merantau.
Dari makanan tersebut, kiranya filosofi tersebut dapat diterapkan di segala kondisi. Jadi, makanan ini sangat cocok dijadikan rekomendasi terlebih lagi berwisata ke daerah suku Batak. (idntimes)