Batakpedia.org-Dipilihnya Kabupaten Dairi menjadi tuan rumah Festival Danau Toba tak lain adalah implementasi dari upaya Pemerintah untuk terus maju mempromosikan budaya dan keindahan Danau Toba. Sejalan dengan itu, Sekretaris Daerah Sumatera Utara telah menyampaikan dalam pidatonya pada pembukaan FDT 2018 bahwa Pemerintah sedang berupaya menjadikan Kabupaten ini salah satu Global Geopark UNESCO.
Diapit hijaunya hutan lindung dan luasnya Danau Toba, tiga titik di Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi dijadikan venue acara. Pemandangan Danau Toba dan perbukitan yang mengelilingi tampak begitu indah dan asri.
Geopark Toba
Walau sudah memiliki pesona alam yang luar biasa, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Dairi, Leonardus Sihotang mengatakan jika masih banyak yang perlu dibenahi. “Kita masih perlu banyak perhatian dari Pemerintah baik di daerah maupin provinsi, sebab ketergantungan masyarakat disisni dengan Pemerintah itu sangat besar, maka Pemerintah harus bisa leading supaya dapat mempercepat kemajuan khususnya pariwisata karena kita pun menuntut untuk itu”, katanya.
Ditambah lagi jika saat ini sektor pariwisata di Kabupaten Dairi belum menjadi prioritas sebab masih berkutat pada pendidikan dan pertanian. Kemudian dikesempatan yang sama hadir juga Camat Silahisabungan Esra Anaampun mengatakan fokus terhadap wisata disini baru berjalan 2 tahun terakhir. Maka dari itu Ia bersama masyarakat terus meningkatkan kesiapan untuk dapat menerima banyaknya wisatawan yang datang.
Program global Geopark UNESCO bisa menjadi baju loncatan dan ajang promosi untuk menunjukan parwisata yang kita punya ke dunia. Terlebih lagi kemajuan dari sini dapat mendorong ekonomi daerah dan masyrakat setempat, jadi wisatawan lokal diharapkan bisa menjadikan destinasi-destinasi di Tanah Air menjadi tujuannya karna kita mempunyai keindahan dan keragaman yang bisa bersaing bahkan mengalahkan bermacam hal di mancanegara. (pesona.travel)