responsivevoice_button voice=”Indonesian Female” buttontext=”Baca Artikel”]
Batakpedia.org-Desa Wisata Kerajinan Ulos Lumban Suhi Suhi Toruan terletak di desa Lumban Suhi Suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara.
Untuk mencapai desa ini, dibutuhkan waktu sekitar 40 menit dari Desa Tomok atau 20 menit dari Pangururan melalui jalan darat. Tidak ada tiket masuk yang dikenakan bagi pengunjung yang ingin berwisata ke desa ini.
Saat memasuki desa ini, layaknya seperti desa-desa lain yang terdapat di Pulau Samosir, Anda akan disuguhi dengan pemandangan indah Danau Toba yang jaraknya hanya beberapa puluh meter dari jalan utama. Pemandangan Gunung Pusuk Buhit ikut mewarnai panorama yang memamerkan keindahan alam tanah Batak ini. Di sepanjang jalan di sisi kiri dan kanan Anda, perkampungan Batak dengan kekhasan rumah adat Batak “Jabu Bolon” pun mengiringi wisata Anda di desa ini. Anda juga dapat menemukan sebuah tugu atau makam Batak yang khas dengan bangunan bertingkat dan bermotif gorga.
Di Desa Wisata Kerajinan Lumban Suhi-suhi Toruan terkenal dengan kerajinan kain tenun ulosnya. Ulos yang dihasilkan dari desa ini dikerjakan sendiri oleh warga setempat, baik dengan tangan maupun alat tenun. Di desa ini banyak dijumpai gadis dan ibu-ibu setempat menenun ulos di luar rumah atau di bawah pohon sambil bercengkerama. Para penenun ulos ini rata-rata sudah berpuluh tahun menenun sedari muda.
Ulos dari desa Lumban Suhi-suhi Toruan ini sudah terdengar gaungnya dari nasional hingga mancanegara. Seringkali ulos desa ini dipamerkan di Eropa, beberapa kali pula pembuatannya diliput oleh televisi swasta. Penenun ulos pun terkadang diundang ke berbagai negara untuk mempromosikan ulos.
Pengerjaan kain tenun ulos ini memakan waktu antara 1-4 minggu, tergantung jenis kain dan kerumitan. Pengerjaan ini jugalah yang nantinya akan menentukan harga ulos. Pembuatan ulos pun tidak mudah. Secara garis besar, pertama-tama, benang panjang berwarna disusun sejajar membentuk gulungan besar sebagai dasar ulos. Kemudian, dengan bantuan benang putih dan bilah-bilah kayu, dibentuklah cetakan pola untuk motif ulos. Setelah jadi, barulah benang-benang yang sudah terbentuk pola itu disatukan dengan benang yang menjadi warna motif nantinya.
Motif Tenun Ulos
Menurut informasi, jumlah kain Ulos Batak ini terbagi dalam 12 jenis motif yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri seperti motif Sadum, motif Sibolang, motif Bintang Maratur, motif Jugia, motif Lobu-Lobu, motif Suri Suri Ganjang, motif Runjat, motif Jungkit, motif Ragidup, motif Ragihotang, motif mangiring dan motif sitoluntuho-Bolean.
Pengunjung dapat langsung membeli ulos dari tangan penenun dengan harga sekitar Rp 300 – 500 ribu untuk ulos standar benang sutra, sedangkan ulos berkualitas tinggi dapat mencapai Rp 1 – 5 juta.
Pemakaian Ulos
Kain ulos bagi masyarakat Batak biasa digunakan pada beberapa acara, misalnya acara adat, pernikahan, pemakaman, dan pesta marga.
Untuk pesta biasanya digunakan warna-warna cerah seperti merah, merah muda. Sedangkan warna gelap digunakan untuk pemakaman.
Perwatan Ulos
Perawatan kain ulos cukup mudah karena tidak perlu sering dicuci, namun hanya dicelup di air shampoo ringan dan dibilas air. Penyimpanan pun cukup di tempat yang tidak lembab.serta diangin-anginkan. (gpswisataindonesia)