Batakpedia.org-Saat ini pemerintah pusat tengah serius menggarap Danau Toba sebagai destinasi pariwisata, hal ini berdasarkan Perpres no 81 tahun 2014 tentang rencana tata ruang kawasan Danau Toba sekitarnya. Perpres no 49 tahun 2016 tentang badan otorita pengelola kawasan pariwisata danau toba. Perdasu no 5 tahun 2019 tentang RPJMD 2019-2023.
Hal ini pun kemudian membuat anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) memberikan master plan (rencana utama) kepada pemerintah provinsi Sumut.
Adapun master plan tersebut terkait pembangunan pariwisata Sumut khususnya Danau Toba agar program nasional menjadikan Danau Toba menjaadi salah satu destinasi pariwisata benar-benar terwujud.
Anggota DPRD sumut Fraksi PDI-P dari yang terdiri dari Tuani L Tobing, Franky Partogi Wijaya Sirait dan Tim Ahli Fraksi PDI-P Aswan Jaya menilai bahwa Pemprovsu belum memiliki master plan sehingga menawarkan hal tersebut.
“Kita prihatin, sepertinya Pemprovsu tak miliki master plan dibidang pembangunan pariwisata, sehingga pembangunan pariwisata di Sumut kurang berkembang bahkan tertinggal,” ujar anggota FPDI Perjuangan DPRD Sumut.
Lebih lanjut Tuani L Tobing mengingatkan bahwa Festival Danau Toba tidak mungkin rtidak dilaksanakan. Padahal, lanjutnya, pemerintah pusat sudah serius menjadikan Danau Toba sebagai destinasi pariwisata.
“Jadi, hal yang tidak mungkin Festival Danau Toba serta merta ditiadakan. Seharusnya pemerintah provinsi mendukung penuh kebijakan pusat dan mendorong 7 kabupaten kawasan Danau Toba menjadikan Festival Danau Toba sebagai ajang promosi dan membangkitkan budaya yang sudah lama tidak terangkat, termasuk produksi komoditi pertanian serta kerajinan tangan rakyat yang orentasinya bisa ke swasta,” ujar Tuani yang juga mantan Bupati Tapteng dua periode.
Menurutnya festival Danau Toba merupakan moment yang tepat menarik wisatawan sebanyak-banyaknya, jika Gubsu melibatkan semua stakeholder, mulai dari rakyat kecil hingga pengusaha besar di Sumut.
“Kita harus menciptakan bagaimana orang luar datang ke Sumut bisa menikmati semua wisata yang ada di Sumut, sehingga tidak hanya satu tujuan ke Danau Toba tapi bisa ke Karo, Nias, Barus dan daerah lainnya,” katanya lagi.
Terakhir Tuani mengatakan bahwa untuk mengembalikan masa kejayaan pesta Danau Toba di masa Raja Inal Siregar maka pelaksanaan Festival Danau Toba perlu ditata ulang.
“Sudah saatnya festival Danau Toba dijadikan ajang marketing,” pungkas Tobing. (hitabatak)