Batakpedia.org-Ribuan masyarakat yang tergabung dalam organisasi “Save Babi Sumatra Utara” melakukan pertemuan sebagai tindak lanjut dari surat undangan yang sudah menyebar di media sosial beberapa waktu yang lalu menyikapi pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi yang sempat berencana untuk memusnahkan ternak babi di kawasan Sumut beberapa waktu yang lalu, menyoal virus Afrika Swine Fever (ASF) yang menyerang puluhan ribu ternak babi di sumut yang menyebabkan kematian ternak babi di sejumlah daerah di sumut.
Pertemuan ini terlihat dihadiri oleh sejumlah masyarakat yang terdiri dari para peternak babi, pengusaha kuliner, produsen makanan babi, ketua organisasi Batak, Tokoh masyarakat, aktivis pemuda dan Masyarakat peduli ternak babi di Sumut di Wisma Mahinna, Jalan Rela, Medan.
Toman Purba selaku sekretaris Save Babi Sumatra Utara mengatakan bahwa masyarakat Batak sedunia yang tergabung dalam Save Babi Sumatra Utara menyerukan gerakan menyelamatkan babi. Gerakan itu sekaligus untuk menolak pernyataan Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi, belum lama ini, yang menyatakan akan memusnahkan seluruh babi yang terkena maupun yang belum . Untuk itu “Save Babi Sumatra Utara” siang ini, menggelar rapat raksasa
“Siang ini kita menggelar rapat besar yang dihadiri kurang lebih 1000 warga Sumatra Utara. Mereka terdiri dari pengusaha rumah makan, peternak, penjual pakan dan konsumen,” kata Sekretaris Toman Purba.
Lebih lanjut Toman mengaku bahwa mengapa dia mengatakan bahwa masyarakat Batak sedunia kareana bukan hanya masyarakat yang tinggal di Sumatera Utara saja yang memberikan pernyataan menolak pemusnahan babi melainkan para orangBatak dari Australia, Amerika, Hongkong dan Inggris juga sudah menyatakan hal yang sama melalui organisasi Save Babi Sumatra Utara.
“Jadi kita respon reaksi masyarakat Batak sedunia dan menggelar rapat hari ini,” kata Toman.
Tidak hanya orang Batak yang hadir, bahkan ada sebagian yang hadir dari masyarakat Nias. (hitabatak)