Batakpedia.org-Kelompok Cipayung yang terdiri dari organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pematangsiantar, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Pematangsiantar-Simalungun, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Pematangsiantar, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Pematangsiantar, dan Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Pematangsiantar-Simalungun melakuka penyemprotan cairan disinfektan di rumah-rumah ibadah seperti Gereja, Masjid, Vihara, kuil, dan sekolah.
Adapun Langkah ini diambil sebagai antisipasi terhadap meluasnya paparan virus Corona di Sumatera Utara, khususnya di kota Pematangsiantar dan tetap menjaga kondisi lingkungan aman dari paparan Virus Corona (Covid-19).
Mewakili Perkumpulan pemuda dan mahasiwa ini, May Luther Dewanto Sinaga selaku Ketua GMKI Pematangsiantar-Simalungun bahwa pihaknya melakukan sterilisasi dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan pada area rumah-rumah ibadah dan sekolah sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
“Virus ini sangat membahayakan kehidupan manusia yang menyebabkan munculnya imbauan untuk beribadah dan belajar dirumah, oleh karena itu kami berupaya berkontribusi dalam pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) ini dengan cara menyemprotkan cairan disinfektan pada beberapa rumah-rumah ibadah dan sekolah di Kota Pematangsiantar”, ungkap Luther.
Luther menambahkan berharap dengan langkah yang sudah dilakukan oleh kelompok pemuda dan mahasiswa ini dapat juga dilakukan oleh berbagai pihak dengan cara yang lain dalam rangka memutus penyebaran virus tersebut.
“Kami sudah melakukannya dalam beberapa hari, yang harapannya semuanya pihak (stakeholder) dapat melakukan upaya-upaya dalam memutuskan rantai penyebaran dari virus ini (Covid-19),” tambah Luther lagi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PMKRI Pematangsiantar, Liharman Sipayung mengatakan selain aksi penyemprotan cairan disinfektan, kelompok Cipayung Pematangsiantar juga memberikan informasi, sosialisasi, dan edukasi kepada masyarakat, terkait bahayanya Covid-19 ini sehingga perlu gerakan bersama dalam melawannya.
“Untuk itu kita butuh kerjasama (bahu-membahu) antar golongan dalam penanganan Covid-19 ini. Kita semua berharap, apa yang terjadi saat ini, dengan segera terselesaikan, agar kita dapat kembali melakukan rutinitas kita sehari-hari”, ungkap Liharman dengan penuh harap.
Hal senada disampaikan Chotibul Umam Sirait, PMII Pematangsiantar. Dia mengatakan bahwa untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, harus dengan gerakan bersama yang dibangun oleh masyarakat, sehingga tidak hanya bergantung kepada Pemerintah saja. Umam juga menekankan selain dengan penyemprotan cairan disinfektan, upaya pencegahan Virus Corona (Covid-19) ini juga dapat didukung dengan pola hidup bersih dan sehat.
“Selain itu kita mendorong pemerintah kota pematangsiantar untuk lebih serius lagi dalam menyikapi persolan Covid-19 ini , misalnya dengan pengadaan bilik sterilisasi dibeberapa titik pasar dan ruang publik lainnya .Warga yang ingin di-disinfeksi cukup masuk ke dalam bilik berbentuk kamar (body sterilization chamber) dalam waktu 18 detik. Cairan alkohol keluar berupa uap. Jika bilik yang digunakan berbentuk serupa terowongan (body sterilization tunnel), alkohol langsung dikeluarkan dari bagian tangki berupa zat cair”, tutup Ketua GmnI Pematangsiantar, Samuel Tampubolon. (hitabatak)