Batakpedia.org-Hawa sejuk selalu berakibat pada meningkatnya selera makan. Ini terjadi juga saat kita bertandang ke Tarutung.
Sebagai salah satu kawasan dataran tinggi di Sumatera Utara, Tarutung menyediakan banyak destinasi dan pilihan wisata bagi para pelancong. Urusan perut, Tarutung pun menyediakan beragam olahan khas yang wajib kita coba.
Ikan Tombur
Dikenal juga dengan nama Natinombur, kuliner ini sejatinya adalah sejenis ikan bakar. Bedanya, ikan tombur menggunakan bumbu-bumbu asli dari Tapanuli. Salah satu keunikannya adalah penggunaan andaliman yang membuat aroma ikan tombur sangat spesial.
Jenis ikan yang biasa dipakai untuk bahan tombur adalah ikan-ikan air tawar, seperti ikan nila, lele, mujahir, atau bisa juga ikan mas. Ikan dipanggang lebih dahulu sebelum kemudian dilumuri dengan bumbu tombur.
Masuk saja ke rumah-rumah makan khas Batak di sekitar Tarutung. Ikan tombur biasanya menjadi menu wajib di rumah makan khas Batak. Bagi Sobat Pesona yang Muslim, kuliner ini dijamin halal, lho!
Dekke Naniura
Walaupun sama-sama menggunakan ikan dengan olahan ikan tombur, namun Dekke Naniura tak begitu mudah didapat. Pasalnya, kuliner ini sejatinya merupakan makanan para raja Batak dan hanya disuguhkan saat acara-acara adat. Dekke Naniura biasa disajikan di restoran-restoran besar saja.
Yang membuat Dekke Naniura sangat spesial adalah lantaran ikan yang digunakan tidak dimasak, alias mentah.
Sebelum disajikan, ikan akan direndam di larutan asam jungga dan perasan jeruk limau. Masyarakat Tapanuli Utara percaya dengan cara ini bakteri berbahaya dalam ikan akan mati dan bau amis pun hilang. Setelah direndam, ikan akan dilumuri bumbu halus yang sangat nikmat.
Dali Ni Horbo
Cara masaknya menggunakan bumbu arsik yang biasa ditambahkan ikan sebagai lauk utama. Bedanya, Dali Ni Horbo tidak menggunakan ikan, melainkan memakai susu kerbau yang sudah dipadatkan.
Masyarakat Tapanuli Utara kerap menyebut olahan susu kerbau ini sebagai kejunya orang Batak, karena proses pemadatan susu kerbau hampir sama dengan proses pembuatan keju.
BPK
Nah, sajian ini khusus untuk Sobat Pesona yang boleh makan makanan non-halal. BPK, alias Babi Panggang Karo, menggunakan daging dari babi yang tidak terlalu tua. Daging itu dibumbui kecap dan bumbu lain khas Tapanuli, kemudian dibakar. BPK biasa disajikan dengan sayur daun singkong tumbuk serta sambal hijau yang menggugah selera.
Ombus-Ombus
Selepas kenyang menyantap makanan utama, ada baiknya kita jadikan panganan ini sebagai pencuci mulut. Ombus-ombus terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dibungkus dengan daun pisang. Tepung dan gula kemudian dikukus hingga matang. Di Jawa juga ada kudapan seperti ini, namanya dongkal.
Kopi Lintong
Kenikmatan kuliner khas Tarutung tambah lengkap dengan segelas kopi Lintong. Kita bisa menemukan kopi ini di berbagai kedai kopi di Tarutung dan Tapanuli Utara.
Lintong sendiri merupakan sebuah daerah dataran tinggi, nama lengkapnya Lintong Nihuta. Daerah yang berada di Kabupaten Humbang Hasudutan ini memang dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik dari Sumatera Utara. (pesona.travel)