• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Mengenali Lima Varian Surat, Aksaranya “Batak”

BatakbyBatak
22 Desember 2019
inUmum
0 0
0
Mengenali Lima Varian Surat, Aksaranya “Batak”
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Batakpedia.org-Naskah-naskah kuna di wilayah Sumatera Utara menggunakan Aksara Batak. Untuk penyebutan aksara ada namanya tersendiri yaitusurat. Sementara untuk penyebutan naskah kuna yang berbentuk “buku” disebutnyapustaha.

Menurut Uli Kozok, orang Batak menggunakan aksara untuk menuliskan ilmu kedukunan, surat-menyurat (bisa ancaman dan ratapan). Ada anggapan yang berhak menuliskan perihal ilmu kedukunan yaitu para dukun.

Di dalam negeri sendiri, koleksi naskah kuna Batak paling banyak disimpan di Perpustakaan Nasional RI. Diperkirakan hampir 1.000 hingga 2.000 naskah kuna Batak tersimpan di luar Indonesia. Negara yang paling banyak menyimpan naskah kuna batak adalah Belanda dan Jerman.

Selain oleh para dukun, naskah kuna juga dituliskan oleh orang biasa atau pun seorang raja. Sementara tulis oleh orang yang terbuang oleh sanak saudara, mengenai kematian orangtua mau pun kerabat lainnya, juga persoalan cinta yang gagal.

Umumnya, naskah-naskah kuna Batak ditulis di tiga media tulis berbahan kulit kayu, bambu, dan tulang kerbau. Lipatan kulit kayu yang menyerupai buku itulah yang disebutpustaha.Pustahabiasanya mengandung unsur cerita, ilmu hitam, ilmu putih, obat, nujum, nujum perbintangan, nujum dengan memakai binatang dan nujum-nujum lainnya.Kepenulisan aksara kuna pada tulang kerbau caranya dengan menggunakan ujung pisau digoreskannya dan bekas goresannya itu diberi warna hitam.

Diperkirakan perkembangan aksara di Sumatera Utara sendiri berasal dari selatan menuju ke utara. Peneliti khusussuratBatak menyatakan, \perkembangannya mulai dari Angkola-Mandailing. Karakter aksara di Mandailing memiliki keragaman varian paling banyak, setelahnya itu adalah Toba dan Karo.

Dari daerah selatan kemudian tersebar ke arah utara sehingga terbentuklah aksara kuna Toba-Timur-Simalungun, yang kemudian disebut Toba-Simalungun. Sebenarnya ada sedikit perubahan dari bentuk aksaranya. Ketika diperhatikan, semua aksaranya terdiri dari garis-garis yang terpisah-pisah, misalnya pada contoh aksara konsonan “ma” dan “ra”.

Hal tersebut menyatakan bahwa para penulis naskah kuna bukan hanya para dukun saja yang bisa membaca dan menuliskan aksara kuna. Namun, terdapat juga istilahpulasyaitu semacam surat kaleng yang ada di daerah Karo yang terkenal sebagaimusuh b?rngiyakni istilah musuh di malam hari.

Musuhb?rngidianggap sebagai bukti yang kuat kalau aksara Batak diketahui secara umum keberadaan dan keberlangsungannya oleh para pria Karo yang ternyata memiliki kebiasaan menuliskan aksara berisiratapanpercintaan ataubilang-bilangpada ruas-ruas bambu. Hal inilah yang memungkinkansuratBatak di Karo menjadi terkenal, sehingga terjadi penyesuaian tersendiri akan perkembangan aksaranya yang kemudian hari munculnya aksara “mba” dan “nda” yang menjadi ciri khasnya Aksara Karo.(pesona.travel)

(Buku Uli Kozok berjudulSurat Batak)

Previous Post

Empat Fakta Desa Bawomataluo Milik Suku Nias

Next Post

Berharmoni dengan Alam di Kota Kecil Sipirok

Next Post
Sipirok yang Alami, Dingin dan Sunyi

Berharmoni dengan Alam di Kota Kecil Sipirok

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In