Batakpedia.org – Penyebaran agama Kristen di Sumatera Utara tidak terlepas dari misionaris asal Amerika Serikat, Samuel Munson dan Henry Lyman. Namun saat menyebarkan Injil, keduanya dibunuh.
Untuk mengingat pengorbanan mereka, Kabupaten Tapanuli Utara berencana mengabadikan Samuel Munson Lyman menjadi nama bandara.
Nama bandara Silangit yang terletak di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, akan diubah menjadi Bandara Munson Lyman Silangit.
Hal tersebut disampaikan Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan saat berbincang dengan sejumlah media termasuk KompasTravel di Kantor Bupati, Sabtu (17/9/2016) malam.
“Sejak bulan lalu kami mengusulkan perubahan nama bandara kepada DPRD. Semoga nama bandara yang baru bisa digunakan mulai Desember 2016, sekaligus diresmikan oleh Presiden Joko Widodo,” kata Nikson.
Dijelaskan Nikson, nama Munson Lyman diabadikan menjadi bandara karena tak ingin melupakan sejarah.
“Kan ‘Jas Merah’. Jangan lupa sejarah. Dengan perubahan nama ini, minimal orang Amerika Serikat bisa datang ke sini karena ada unsur kekeluargaan,” tuturnya.
Saat ini, Bandara Silangit sedang dikembangkan seperti memperluas landasan pacu (runway) dari panjang 2.250 meter dan lebar 30 meter saat ini menjadi panjang 2.650 meter dan lebar 45 meter.
Tujuannya agar bandara tersebut dapat didarati pesawat sekelas Boeing 737-800 mulai tahun 2017.
“Kami sudah menyiapkan lahan seluas 156 hektar yang akan dipinjam Angkasa Pura II. Semoga Desember 2016 bisa rampung. Jika sudah selesai, Sriwijaya Air katanya mau bikin rute Singapura ke Silangit dan Malaysia ke Silangit,” ujarnya.
“Untuk mewujudkan itu, perlu pesawat berbadan lebar sehingga runway-nya harus diperpanjang,” lanjutnya.
Pengembangan Bandara Silangit bagian dari upaya meningkatkan wisata ke Danau Toba. Hal itu sesuai keinginan Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional yang diprioritaskan untuk dikembangkan oleh Kementerian Pariwisata. [kompas]