• Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Berita

Nasib Budaya Indonesia – Sindrom Inferioritas – Minimnya referensi

batakpedia by batakpedia
31 Desember 2013
in Berita, Umum
1
Nasib Budaya Indonesia – Sindrom Inferioritas – Minimnya referensi
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Dihalaman Tentang BatakPedia, saya menuliskan latar belakang dibuatnya Batakpedia : “Batakpedia dibuat dengan tujuan melestarikan,mengenalkan Batak, terutama budaya Batak. Dilatar belakangi dengan keprihatinan developer bahwa sudah banyak orang Batak yang tidak tahu budaya Batak (salah satunya berbahasa Batak), bahkan cenderung malu untuk berbahasa batak atau malah malu jadi orang Batak. Malah sebaliknya orang lain yang tertarik dengan ‘Batak’“. Fenomena ini saya sebut “Sindrom Inferioritas Batak” (Bataknese Inferiority Syndrome) .

Beberapa orang mengomentarinya, baik melalui email, fb, dll; yang isinya merasa miris dan prihatin, dimana etnis Batak sudah tidak bangga dengan budaya daerahnya sendiri, terlebih putra putri Batak yang lahir di perantauan. Ironisnya orang luar yang seperti lebih peduli semisal Uli Kozok, Sandra Niessen (br. Hutabarat); plus orang Indonesian Non-Batak : Mjah Nassir (Asal : Kedungwuni, Pekalongan ).

Seorang teman men-tag saya di facebook : @Koran Kompas, Sabtu15/09 hal: 1&15.
….”Banyak orang Batak dituding mengidap sindrom inferioritas. Artinya, mereka tidak bangga dengan budayanya sendiri, tetapi justru senang menyerap budaya asing”... (bisa dibaca disini)

sindrom_inferioritas_batak-kompas

Sejujurnya saya sangat salut kepada orang Jawa, orang Tionghoa/Korea/Jepang (bukan bermaksud rasis :D), walaupun mereka tidak pernah menginjakkan kaki di tanah leluhurnya tapi tetap fasih berbahasa Jawa, Tionghoa/Korea/Jepang. Saya bandingkan dengan orang Batak, baru merantau ke Medan atau Jakarta saja sebagian besar sudah tidak bisa berbahasa Batak, bahkan sebagian dari mereka merasa bangga tidak bisa berbahasa Batak. “Sejak kenal Jakarta, Rimbang pun tak ditanda lagi“.

Dan Sindrom Inferioritas ini terjadi bukan hanya pada orang/suku Batak. Ini juga berarti adanya ancaman dimasa depan akan “Punahnya Budaya” itu sendiri. Ya…mau dibawa kemana? Sebuah kemunduran generasikah atau malah sebaliknya, generasi sekarang terlalu maju sehingga tidak ada waktu untuk mempelajari budayanya? Terlalu sibuk belajar budaya dan bahasa asing? Memang banyak faktor penyebabnya  (salah satunya yang saya tuliskan ini.. jadi silahkan dibaca sampai selesai :D).

Berikut ini adalah screenshoot pembicaraan saya dengan Uli Kozok :

uli-kozok_sunardo

Kalau mau mempelajari budaya Batak harus tahu bahasa Belanda dan Jerman. Jujur saja saya sedih membaca kata-kata itu. Kenyataannya memang iya… Saya mencari-cari referensi  buku maupun di Internet mengenai Budaya Batak, namun sulit sekali menemukannya. bahkan saya harus rela berkeliling di Blok M, Grogol, Senen, dll untuk mencari-carinya. Dan jikalau pun ada, harganya mahal sekali. Pernah juga saya melihat buku mengenai budaya Batak di pameran buku. Saya lupa judulnya, bukunya menurut saya bagus. Ketika ingin membeli…cek harganya, saya terkejut..harganya sekitar 500 ribuan. Padahal itu sudah diskon T_T. (dan Anda mungkin bisa menebak sendiri akhir ceritanya…heheh. TIDAK JADI beli T_T).

Sepengetahuan saya juga, diberbagai universitas negeri juga ada jurusan sastra daerah: Universitas Sumatera Utara – Jurusan Sastra batak, Universitas Padjajaran (UNPAD) – Jurusan Sastra Sunda, Universitas Negeri Semarang (UNNES) – Jurusan Sastra Jawa, dll; tetapi mengapa jarang kedengaran gaungnya? Apakah karena prospeknya kurang cerah sehingga sepi peminat? Seandainya jurusan-jurusan ini aktif, saya kira tidak sulit untuk mencari referensi – valid dan reliable. Mungkin Indonesia perlu mencontoh negara-negara lain semisal Jepang memberikan beasiswa belajar di negaranya, dengan catatan menggunakan bahasa Jepang; sebut saja beasiswa MEXT/monbukagakusho (btw… doakan saya, agar bisa dapat beasiswa ini :D). Akh..sudahlah, terlalu banyak pengandaian T_T.

Itulah sebabnya saya senang dengan munculnya situs-situs tentang budaya Batak, walau pun bahkan diantara situs-situs tersebut masih banyak yang tidak memperhatikan masalah hak cipta (banyak yang copy paste tanpa menyertakan sumbernya.Hmmm… disitus ini pun mungkin ada juga seperti itu.. Untuk itu saya mohon maaf sebesar-besarnya. Lebih gila lagi : Plagiat IDE), validitas, dan reabilitasnya. (Saya akan membahasnya lain kali).

 

sipeop na godang ndang marlobi-lobi, si peop na otik ndang hurangan.

BATAKPEDIA

Join BatakPedia.org Telegram Group
Previous Post

BORUA NADI DURU NI TAO (PEREMPUAN DI PINGGIR DANAU) Diterbitkan Dalam Empat Bahasa

Next Post

Tradisi Keluarga Batak, khususnya Warga HKBP, Setiap Malam Pergantian Tahun Yang Patut Dilestarikan

Next Post

Tradisi Keluarga Batak, khususnya Warga HKBP, Setiap Malam Pergantian Tahun Yang Patut Dilestarikan

Please login to join discussion

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Ensiklopedia Budaya Batak

Batakpedia menyajikan berita, budaya, musik, pariwisata, politik, ekonomi, tokoh,dan ragam lainnya yang bersumber dari berbagai situs dan narasumber resmi

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
 

Memuat Komentar...
 

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.