• Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
    • Kebijakan Privasi
    • FAQ
    • Kerja Sama
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami
BatakPedia
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi
No Result
View All Result
BatakPedia
No Result
View All Result
Home Umum

Polemik Bolu Batik Hits di Singapura. Sah atau Langgar Hak Paten?

batakpediabybatakpedia
6 September 2019
inUmum
0 0
0
Polemik Bolu Batik Hits di Singapura. Sah atau Langgar Hak Paten?
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Line

Polemik Bolu Batik Hits di Singapura. Sah atau Langgar Hak Paten?

Batakpedia.org- Siapa yang tidak tahu kalau Indonesia memiliki kekayaan budaya yang luar biasa?! Namun sayangnya kita mungkin hanya sekadar tahu dan berkoar-koar bangga saja, tanpa mengerti bagaimana cara menghargai dan melestarikan warisan nenek moyang. Baru ketika ada klaim dari negara lain, kita berteriak maling. Seringnya kebudayaan Indonesia diklaim oleh negara lain harusnya jadi tamparan dan memicu proses introspeksi diri. Lemahnya pertahanan Indonesia dalam menjaga kebudayaan memang sering jadi celah. Apalagi jika negara lain justru lebih ulet dan giat mempromosikan budaya yang jelas asli Indonesia.

Seperti bolu batik yang akhir-akhir ini populer abis di Singapura. Motif-motif batik pesisiran Indonesia, mulai dari megamendung sampai parangrusak, menghiasi kue bolu yang biasanya polos dengan begitu menariknya. Produk kreasi warga Singapura, Nura Alhatib, yang diberi merek Batikrolls ini langsung memikat perhatian masyarakat termasuk turis asing yang mencari oleh-oleh. Kalau di Indonesia yang lagi nge-tren jadi ‘oleh-oleh daerah’ adalah kue artis kekinian, di Singapura justru malah bolu batik. ‘Kan miris…

Di Indonesia sebenarnya juga udah ada deh kayaknya roll batik tapi mungkin nggak sepopuler ini via kompas.com

Kalau sudah begini, siapa ya yang salah? Bisakah kita protes dan menuntut pelaku bisnis asing yang memakai kebudayaan asli Indonesia seperti batik? Bagaimana menurutmuguys,apakah bisnis Nura ini sah-sah aja atau memang sebuah pelanggaran hak cipta? Yuk simak info selengkapnya bareng Hipwee News & Feature!

Nura sendiri membeberkan alasannya meniru motif batik Indonesia. Katanya, meniru adalah salah satu bentuk sanjungan tertinggi

 

”Sama seperti sushi Jepang dan croissant Prancis, batik adalah seni yang melekat dengan Indonesia dan sudah seharusnya dibagikan dengan dunia.” ujar Nura Alhatib

Bisnis Batikrolls yang pasaran utamanya adalah Singapura dan Malaysia ini, memang memakai motif batik sebagai daya tarik utama. Nura mengaku ibunya dulu besar di Jawa sehingga dirinya cukup akrab dengan kebudayaan Indonesia seperti batik. Di tangan Nura, motif-motif batik Indonesia bisa dengan begitu cantiknya dijadikan motif kue gulung. Ini bukti keuletan dan kreativitas yang bahkan mungkin sulit ditemukan di Indonesia.

Sebenarnya pasti ada juga orang Indonesia yang juga membuat bolu batik seperti ini. Tapi entah karena perbedaan teknologi dan kualitas produk, atau strategimarketing Nura yang lebih unggul, bolu batik yang dikenal dunia justru datang dari Singapura.

Namun ada pendapat bertentangan yang mengatakan batik tidak bisa sembarangan ditiru karena sudah dipatenkan jadi warisan budaya Indonesia oleh UNESCO. Apalagi untuk tujuan bisnis

 

”Kalau dipakai bisnis, lain dengan pendidikan atau mungkin acara apresiasi, seharusnya ada kontraprestasi untuk yang punya motif. Karena itu terkait denganintellectual property(hak akan kekayaan intelektual).” kata Goris Mustaqim, Konsultan Pemberdayaan Masyarakat yang masih dilansir dari BBC.

Goris berargumen bahwa batik jelas tidak bisa disamakan dengan sushi Jepang maupuncroissantPerancis. Menurut Goris, batik bukan cuma benda atau seni khas sepertisushiataucroissanttapi sudah diakui jadi warisan budaya asal Indonesia oleh UNESCO. Selain telah mendapat pengakuan internasional, cara membuat batik juga sudah dipatenkan dan didaftarkan dalamWorld Intellectual Property Organization(WIPO). Jadi ketika motif batik dipakai untuk bisnis, maka seharusnya ada kontraprestasi bagi Indonesia. Di poin ini, Nura merespon bahwa metode pembuatan motif batik di kuenya jauh berbeda dari cara membatik biasa.

Faktor lemahnya modal bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia memang menjadi faktor utama sulitnya bersaing dengan pengusaha mancanegara

 

Sudah 8 tahun batik diresmikan sebagai warisan budaya oleh UNSECO. Bisnis bolu gulung batik pun juga telah lama beredar di pasar dalam negeri. Tapi mengapa lagi dan lagi kita kalah dengan pengusaha luar yang notabennya lebih bisa memperkenalkan bolu batik daripada kita sendiri?

Indonesia memang masih lemah dalam urusan upaya mendaftarkan dan mendigitalisasi unsur budaya. Kendala terbesar yang dihadapi UMKM dalam negeri memang terletak pada kecilnya modal dan nilai produk yang berkaitan dengan model bisnis serta pasar. Sudah menjadi rahasia umum jika kesuksesan sebuah produk pasti tak bisa terlepas dari konsep produk dan target pasar yang jelas. Di zaman digital seperti ini, media sosial akan berpengaruh besar sebagai alat promosi. Hal inilah yang seharusnya bisa dijadikan pelajaran dan dorongan bagi UMKM untuk mulai melihat celah.

Pembelajaran, jangan baru berkoar jika kekayaan leluhur kita sudah diambil. Sudah seharusnya kita lebih sadar dan menjaga kebudayaan bangsa bersama-sama

 

Bukan hanya kali ini saja motif batik dipakai oleh pihak asing, sebelumnya sebuahbrand sepatu ternama Adidas juga pernah mengeluarkan series batik pada desain mereka. Jika tidak dijaga, hal ini dikhawatirkan batik sebagai warisan budaya bangsa akan terkikis oleh asing.

Hal ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua untuk bisa menjaga kekayaan leluhur kita terdahulu. Jangan sampai ada lagi aset negara yang diakui oleh pihak lain. Lalu dengan cara apa kita bisa menjaga kekayakaan bangsa ini? Dalam hal ini, pemerintah akan sangat berperan penting untuk mendaftarkan dan mendigitalisasi unsur budaya. Kita sebagai generasi penerus juga bisa berkontribusi dengan cara terus memperkenalkan kebudayaan yang kita punya lebih luas lagi. Dan satu hal mendasar yang harus kita lakukan ialah menanamkan dalam diri kalau Indonesia sangat kaya akan keberagaman budaya yang harus kita jaga bersama. (hipwee)

Join BatakPedia.org Telegram Group

Terkait

Previous Post

Kupas Mitos tentang Nikah ‘Melangkahi’ sang Kakak Katanya Bikin Berat Jodoh. Hmm, Benarkah?

Next Post

Yuk, Mengenal Bahasa Medan yang Aneh dan Unik

Next Post
Yuk, Mengenal Bahasa Medan yang Aneh dan Unik

Yuk, Mengenal Bahasa Medan yang Aneh dan Unik

Tinggalkan PesanBatalkan balasan

Dukung Pengembangan BatakPedia

Detail Informasi Donasi

atau donasi langsung dari paypal :

Berlangganan ke Blog via Email

Masukkan alamat surel Anda untuk berlangganan blog ini dan menerima pemberitahuan tulisan-tulisan baru melalui surel.

Bergabung dengan 938 pelanggan lain

Menjadi Penulis

Ingin berkontribusi menjadi penulis di BatakPedia?
Silahkan segera Daftar atau Login

Ikatlah ilmu pengetahuan dan bagikan dengan cara menuliskannya

Tulisan Terbaru

Kapal wisata Parapat siap antar pengunjung keliling Danau Toba

Kapal wisata Parapat siap antar pengunjung keliling Danau Toba

5 Maret 2021
Hello Toba tempat kumpul pegiat ekonomi kreatif kawasan Danau Toba

Hello Toba tempat kumpul pegiat ekonomi kreatif kawasan Danau Toba

4 Maret 2021
Batak hingga Timor Leste, 9 Potret Keluarga Artis Pakai Busana Adat 

Batak hingga Timor Leste, 9 Potret Keluarga Artis Pakai Busana Adat

4 Maret 2021
Batu Basiha, keunikan alam akibat letusan Gunung Toba

Batu Basiha, keunikan alam akibat letusan Gunung Toba

3 Maret 2021
Mengangkat potensi UMKM Sumatera Utara agar ‘naik kelas’

Mengangkat potensi UMKM Sumatera Utara agar ‘naik kelas’

2 Maret 2021

Tentang BatakPedia

Batakpedia.org memuat tulisan tentang Batak, baik menyangkut adat budaya, pariwisata, peristiwa, ekonomi, hukum, sosial, dan lain-lain.

Menjadi Penulis

batakpedia.org membuka kesempatan kepada siapapun dengan latar belakang apapun untuk bergabung menjadi kontributor.

Bagi yang ingin bergabung menulis, kirimkan contoh artikelnya ke email bonpascamp@gmail.com

Untuk informasi lebih lanjut, silahkan kunjungi halaman berikut ini.

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Angkola Sipirok Mandailing
  • Berita
  • Budaya
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Humor
  • Karo
  • Musik & Lagu
  • Opini
  • Pakpak Dairi
  • Pariwisata
  • Pengembangan
  • Sejarah
  • Simalungun
  • Toba
  • Tokoh
  • Umum
  • Situs Ofisial
  • Kamus
  • Pedoman Media Siber
  • Menjadi Penulis
  • Tentang
  • Donasi
  • Advertising
  • Hubungi Kami

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Berita
  • Umum
  • Musik & Lagu
    • Daftar Lagu Buku Ende
    • Daftar Lagu Buku Nyanyian
  • Pariwisata
  • Etnis Batak
    • Angkola Sipirok Mandailing
    • Karo
    • Pakpak Dairi
    • Simalungun
    • Toba
  • Sejarah
  • Humor
  • Download Area
  • Donasi

Ensiklopedia Budaya Batak. ©2009 Sunardo Panjaitan . All rights reserved Official site | Wiki | Forum | Sourceforge | Twitter| Facebook

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Dukung Kami!

Batakpedia.org memuat tulisan tentang Batak, baik menyangkut adat budaya, pariwisata, peristiwa, ekonomi, hukum, sosial, dan lain-lain.

true